Sunday, December 30, 2012

Pohon Kehidupan




 Belum banyak yang mengenal pohon tin atau ara di Indonesia. Tanaman dari Timur Tengah ini termasuk langka, sebab baru masuk ke Tanah Air beberapa tahun terakhir.

Buah yang dihasilkan dari pohon ara dipercaya mengandung banyak manfaat. Selain mencegah kanker, buah ara juga dipercaya mampu mengobati diabetes. Kandungan serat yang tinggi dengan beragam vitamin dan mineral membuatnya sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Penelitian California Fig Nutritional Information menunjukkan, setiap 100 gram buah ara mengandung vitamin A sebanyak 9,76 IU, vitamin C 0,68 mg, kalsium 133,0 miligram (mg), dan zat besi sebanyak 3,07 mg.

Buah ara juga mengandung serat (dietary fiber) yang sangat tinggi. Dari 100 gram buah ara kering, terkandung 12,2 gram serat. Jumlah itu lebih tinggi ketimbang apel yang hanya mengandung 2,0 gram dan jeruk 1,9 gram.

Riset Universitas Rutgers di New Jersey, Amerika Serikat, juga memperlihatkan, bahwa buah ara mengandung antioksidan yang dapat mengikat senyawa karsinogen penyebab kanker.

Tak heran, jika para pakar kesehatan menganjurkan mengkonsumsi buah ara secara teratur. Selain dapat membantu membersihkan racun di dalam tubuh, serat yang terkandung di dalamnya juga mampu mencegah kanker kolon dan penyakit degeneratif lainnya.

Tak cuma buahnya, daun pohon ara ternyata juga bermanfaat untuk menghancurkan batu ginjal. Caranya, dengan meminum hasil rebusan tujuh lembar daun setiap pagi dan malam hari sebanyak dua gelas.

Khasiat buah dan daun ara itu juga diungkap Catur Kuswantoro, pemilik kebun Bambu Kuning Nature di Karawang, Jawa Barat. Bahkan, menurutnya, buah ini tidak hanya disarankan oleh para pakar kesehatan, namun juga oleh beberapa kitab suci agama. "Makanya, pohon ini disebut sebagai pohon kehidupan. Banyak juga yang menyebutnya buah surga," kata dia.

Sumber: http://peluangusaha.kontan.co.id/news/budidaya-pohon-ara-si-pohon-kehidupan-1-1/2010/11/05
Read More..

Saturday, December 29, 2012

Jenis - Jenis Bambu





 


Manfaat :

Rebung Bambusa vulgaris Derkhasiat sebagai obat sakit kuning dan obat bengkak.
Untuk obat sakit kuning dipakai ± 300 gram rebung Bambusa vulgaris, dicuci, diparut, diberi madu 3 sendok makan, diaduk sarnpai rata diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.
 
Kandungan kimia
Rebung Bambusa vulgaris mengandung saponin dan (iavonoida

Sumber : http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/depkes/1-039.pdf














Sumber : www.bambunusaverde.com
Bambu wulung (Gigantochloa verticillata Munru) dan bambu Ori (Bambusa Bambos Miq) juga dipercaya memiliki tuah menolak setan. Untuk keperluan ini, ambil sepotong buluh bambu yang satu ruasnya tertutup kemudian taruh disisi pintu masuk dan isi buluh bambu itu dengan air cucian beras, potong dlingo bangle, garam dan rumput alang-alang. Setiap kali, misal setiap minggu, isi dengan air cucian beras, sarana ini selain menolak jin jahat juga menolak tuju, tenung dan santet.

Cara lain, ambil bambu ini dalam bentuk tusuk sate (diruncingkan). Masing-masing disudut perkarangan atau rumah tusukan bambu ini kedalam tanah. Taburi garam dan irisan dlingo bangle disekitar tusukan sate ini. 
Sumber : http://www.primbon.com/kayu_bertuah.htm
Read More..

Thursday, December 20, 2012

ALL About Kecubung : Berbahaya Sekaligus Bermanfaat

Kecubung
Kecubung tidak hanya berguna sebagai tanaman pembius. Khasiat lain yang bisa didapat dari kecubung ternyata cukup banyak. Beberapa di antaranya adalah sebagai obat sakit gigi dan asma.

Kecubung (Datura metel L) selama ini dikenal sebagai tanaman yang berefek negatif. Tanaman yang bunganya berbentuk terompet ini kerap disalahgunakan untuk penghilang kesadaran atau sebagai zat pembius karena daun kecubung berkhasiat anestesi. Hal itu terutama karena tanaman ini mengandung metil kristalin yang mempunyai efek relaksasi pada otot lurik.

Karena bentuknya yang seperti terompet ditambah konotasi negatif, masyarakat Amerika dan Eropa kemudian menyebutnya sebagai devil trumpet. Penyalahgunaan tersebut sebenarnya berasal dari kebiasaan sebuah kelompok masyarakat di India yang menggunakan kecubung untuk membius korban persembahan bagi dewa.
Bersifat menenangkan Hingga kini, kecubung pun masih dianggap negatif. Padahal, anggapan tersebut tidak terlalu tepat karena tanaman ini juga memiliki nilai positif. Sejak dulu, masyarakat Tionghoa menggunakan kecubung sebagai obat selesma. Bisa jadi, efek pedas, pahit, dan menghangatkan inilah yang membuat kecubung dimanfaatkan untuk obat flu.

Di India, biji kecubung yang dihaluskan dan dicampur lemak menjadi obat luar bagi penderita impotensi. Selain itu, obat tersebut dipercaya mampu menambah daya tahan seksual. Manfaat lain dari kecubung, selain untuk mengatasi flu dan impotensi, juga baik untuk meredakan asma dan sakit gigi.

Dalam situs Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disebutkan bahwa kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid. Senyawa alkaloid tersebut terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik. Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina.

Seorang ahli tanaman obat, dr Setiawan Dalimartha, menjelaskan bahwa zat yang bermanfaat sebagai pereda asma adalah hipociamin dan skopolamin yang besifat antikholinergik. Efek dari zat tersebut sangat meringankan penderita asma.

Alkaloid dapat melebarkan kembali saluran pernapasan yang menyempit akibat serangan asma. Lalu, skopolamin juga mempunyai aktivitas depresan untuk susunan saraf pusat sehingga kerap digunakan sebagai obat antimabuk.
Harus hati-hati Yang perlu diperhatikan, penggunaan kecubung bisa berefek samping. Keracunan bisa saja terjadi. Menurut Endah Lasmadiwati, ahli tanaman obat dari Taman Sringanis Bogor, penggunaan daun kecubung yang hanya diremas dan ditempelkan pada dahi bisa membuat orang mabuk.
Itu sebabnya, kita harus sangat hati-hati dalam penggunaan kecubung. Paling tidak, berkonsultasilah dengan ahli tanaman obat atau dokter sebelum menggunakan ramuan kecubung.

Gejala keracunan yang biasanya timbul, terutama akibat zat atropin dan skolopamin, adalah mulut kering, sembelit, sensitif terhadap cahaya, dan sakit mata. Pemberian antasida umumnya digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Kecubung banyak dijumpai di daerah berhawa sejuk. Di beberapa daerah, kecubung dinamai dengan kucubung (Sunda) dan kacubung (Madura). Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu. Mahkota bunganya mirip terompet berwarna putih keunguan.

Kecubung berbunga putih dianggap paling beracun dibandingkan dengan jenis lain yang juga mengandung zat alkaloid. Maka dari itu, penggunaannya harus sangat hati-hati dan hanya terbatas sebagai obat luar.
Senyawa alkaloid ini terdapat di semua bagian tumbuhan kecubung, mulai dari akar, tangkai, daun, bunga, buah, hingga bijinya. Namun, kandungan terbesar terdapat pada akar dan biji. Bila keracunan ramuan kecubung, usahakan jangan sampai tertidur. Minumlah kopi yang keras dan jangan lupakan untuk menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.
Sumber : http://health.kompas.com/read/2010/10/21/13450463/Bahaya.dan.Manfaat.Daun.Kecubung

“Terompet Setan” Sembuhkan Impotensi

KECUBUNG (datura metel l) selama ini dikenal sebagai tanaman yang mempunyai efek negatif.  Tanaman yang bunganya berbentuk terompet ini kerap disalahgunakan untuk penghilang kesadaran atau zat pembius. 

Kandungan metil kristalin yang ada pada tanaman kecubung mempunyai efek relaksasi pada otot lurik sehingga menyebabkan orang yang mengkonsumsinya kehilangan kesadaran. Saking kerasnya pengaruh bius dalam tanaman ini penggunaan daun kecubung yang hanya diremas dan ditempelkan pada dahi saja bisa membuat orang mabuk.

Masyarakat Amerika dan Eropa menyebutnya sebagai Devil Trumpet (terompet setan) karena bentuk bunganya yang  seperti terompet ditambah konotasi negatif tentang khasiat tumbuhan ini yang membuat hilang kesadaran. Konotasi negatif terhadap tumbuhan ini berasal dari kebiasaan sebuah kelompok masyarakat di India yang menggunakan kecubung untuk membius korban persembahan bagi dewa.

Selain memiliki efek negatif tumbuhan ini juga juga memiliki nilai positif.  Masyarakat dari berbagai belahan dunia memanfaatkan khasiat dan kegunaan “terompet setan” ini.  Sejak zaman dahulu masyarakat di India percaya tanaman ini juga dapat mengatasi masalah kejantanan pada pria. Mereka mengolah tanaman ini menjadi obat agar mr penis kembali perkasa caranya dengan menghaluskan biji kecubung. Setelah halus biji kecubung yang dihaluskan dan dicampur lemak, ramuan tersebut menjadi obat luar bagi penderita impotensi.  Selain itu, obat tersebut dipercaya mampu menambah daya tahan seksual.

Masayarakat Tionghoa menggunakan kecubung sebagai obat selesma. Bisa jadi karena efek pedas, pahit, dan menghangatkan inilah yang membuat kecubung dimanfaatkan untuk obat flu, selain itu kecubung juga dipercaya baik untuk meredakan asma dan sakit gigi. Menurut siaran pers yang dirilis South East Asian Medicine Research Institute, November 2000 Sepotong akar kecil digiling dengan sedikit jahe dapat menyembuhkan sakit asma. akar kecubung juga dapat digunakan untuk obat kolera. Selain itu akar kecubung juga bisa digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri pada gigi yang sakit, dengan cara menggosokkan akat tersebut pada gusi . Cara lain mengobati asma ialah dengan menghisapnya sebagai campuran rokok, untuk campuran rokok yang digunakan daunnya bahkan sering bungannya dan kadang-kadang akar atau bijinya. Bahan-bahan tersebut dikeringkan dahulu lalu dicampur dengan rokok sigaret baru dihisap.

Dalam situs Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disebutkan bahwa kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid. Senyawa alkaloid tersebut terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik. Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina. Alkaloid yang sebagian terdapat dalam akar dan biji tumbuhan kecubung, memiliki kadar antara 0.4 – 0.9%. Sedangkan dalam daun dan bunganya kadar alkaloid tersebut terdiri dari hyosiamin (atropin) dan skopolamin. Senyawa alkaloid membuat sifat racun daun kecubung sangat keras, sehingga hanya dipakai sebagai obat luar saja.

Zat-sat tersebut sangat bermanfaat untuk meredakan penyakit asma, zat yang bermanfaat sebagai pereda asma adalah hipociamin dan skopolamin yang besifat antikholinergik. Efek dari zat tersebut sangat meringankan penderita asma. Selain itu zat Alkaloid dapat melebarkan kembali saluran pernapasan yang menyempit akibat serangan asma. Lalu, skopolamin juga mempunyai aktivitas depresan untuk susunan saraf pusat, sehingga kerap digunakan sebagai obat antimabuk.

Daun-daunan kecubung yang segar dapat digunakan untuk membersihkan ketombe. Tumbukan daunnya dicampur bawang merah dan jahe dapat mengobati sakit pinggang, linu-linu pada otot, dan sendi-sendi serta penyakit encok. Daun kecubung juga bisa digosokkan sebagai obat luar pada pipi yang terkena sakit gigi.
Kecubung juga bermanfaat untuk mengobati penyakit rematik dan pembengkakan, caranya ialah dengan merebus daun kecubung. Daun yang direbus tadi dioleskan pada kaki untuk mengobati reumatik dan pembengkakan. Rendam daunnya dalam minyak kelapa dan dapat dipakai sebagai obat tetes untuk sakit telinga yang berbisul.

Caranya? Tujuh atau delapan helai daun kecubung diiris halus kemudian dikeringkan (dijemur matahari). Irisan daun yang kering itu lalu dicampur dengan lima sendok makan minyak kelapa murni dalam botol. Botol yang telah diisi campuran dan minyak kelapa diletakkan di panas matahari selama 14 hari atau botol ditaruh di panci yang berisi air mendidih selama 1 jam. Selanjutnya bila minyak tersebut hendak dipakai, ampas daun lebih dahulu di buang. Cara memakainya dengan meneteskan ke dalam telinga secara teratur. Minyak kecubung ini bisa disimpan lama.

Bunga kecubung bisa juga digunakan sebagai obat, baik hanya bunga saja maupun dicampur dengan daunnya. Untuk mengobati sakit telinga juga dapat menggunakan ekstrak bunganya. Bunga disimpan dalam bentuk kering, tetapi pengeringan yang telalu lama menyebabkan berkurangnya kandungan alkaloid. Biji yang ditumbuk kemudian dicampur dengan minyak dapat digunakan untuk menggosok tulang yang terserang reumatik serta pembengkakan akibat sifilis dan bisul.

Walaupun begitu berhati-hatilah menggunakan tanaman ini karena salah-salah bisa membuat keracunan. Untuk mengkonsumsinya dengan aman berkonsultasilah dengan ahli tanaman obat atau dokter sebelum menggunakan ramuan kecubung. Gejala keracunan yang biasanya timbul akibat tanaman kecubung, terutama akibat zat atropin dan skolopamin, ialah : mulut kering, sembelit, sensitif terhadap cahaya, dan sakit mata. Pemberian antasida umumnya digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Bila keracunan ramuan kecubung, usahakan jangan sampai tertidur. Minumlah kopi yang keras dan jangan lupakan untuk menghirup udara segar sebanyak-banyaknya, cara lain mengobati keracunan kecubung ialah dengan menggunakan campuran jahe dengan air kelapa muda

Kecubung banyak dijumpai di daerah berhawa sejuk. Di beberapa daerah, kecubung dinamai dengan kucubung (Sunda) dan kacubung (Madura). Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu. Mahkota bunganya mirip terompet berwarna putih keunguan. Kecubung berbunga putih dianggap paling beracun dibandingkan dengan jenis lain yang juga mengandung zat alkaloid. Maka penggunaannya harus sangat hati-hati dan hanya terbatas sebagai obat luar. Senyawa alkaloid ini terdapat di semua bagian tumbuhan kecubung, mulai dari akar, tangkai, daun, bunga, buah, hingga bijinya. Namun, kandungan terbesar terdapat pada akar dan biji.
Khasiat untuk pengobatan
1) Asma
Bagi orang dewasa, kecubung dapat dijadikan rokok yang dihisap penderita. Caranya bunga kecubung dikeringkan, dapat pula 2 daun kecubung dikeringkan. Daun atau bunga kecubung ini lantas dilinting, lalu dibakar dan dihisap seperti rokok. Obat ini sebaiknya tidak dihisap lebih dari 1 batang dalam waktu 6 jam, karena dapat menimbulkan ketagihan sehingga tidak cocok untuk anak-anak. Penderita asma yang masih muda atau anak-anak dapat menghirup uap bakaran daun atau bunga kecubung. Caranya sama seperti di atas, hanya setelah daun atau bunga dikeringkan, bahan tersebut lantas dibakar.
2) Bisul
Petiklah daun atau bunga kecubung. Tumbuk bahan tersebut. Tempelkan tumbukan bahan ini ke bisul yang sakit. Biasanya bisul akan segera matang dan sembuh.
3) Anus turun
Bagian batang dan daun tanaman direbus lalu dijadikan obat pencuci anus.
Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/08/14/terompet-setan-sembuhkan-impotensi/

 

Read More..

Wednesday, December 19, 2012

Artikel Bamboo 1



Tentang Bambu.............................................................................................
Bambu merupakan jenis tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia. Sayangnya, pemanfaatan tanaman bambu belumlah maksimal, yakni sebatas batang serta tunasnya saja. Sementara daun bambu hanya dijadikan sebagai pembungkus makanan tradisional seperti lepet.

Padahal di China, daun bambu dimanfaatkan sebagai ramuan obat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti meredakan batuk, sesak nafas, bahkan mampu mengobati maupun mencegah penyakit jantung, kanker, dan asam urat. Melihat hal tersebut mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mencium peluang bisnis dalam memanfaatkan daun bambu yang mempunyai banyak khasiat untuk kesehatan dan termasuk herbal potensial, yakni dengan dibuat kerupuk.

Adalah Ayu Siti Rochmah, Ade Rakhma Novita Sari, serta Dwi Endah Suryaningtyas  menggagas kerupuk daun bambu. Pengolahan menjadi camilan berupa kerupuk merupakan inovasi dalam pengolahan bahan pangan dan salah satu alternatif bentuk pengoptimalan pemanfaatan daun bambu. Produk ini memiliki prospek bisnis yang tinggi karena selama ini belum ada olahan kerupuk daun bambu. Kreativitas ini berhasil memperoleh dana dari Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK) 2012.

Menurut Ayu Siti Rochmah, daun bambu mengandung banyak zat aktif, yakni flavonoid, polisakarida, klorofil, asam amino, vitamin, mikroelemen, sehingga baik untuk menurunkan lemak darah dan kolesterol. “Daun bambu juga bisa menurunkan oksidasi antioksidan atau radikal bebas, sebagai bahan antipenuaan, serta mampu menjaga stamina dan mencegah penyakit kardiovaskular,” ungkap Ayu, seperti disitat dari laman UNY, Selasa (29/5/2012).

Ade Rakhma Novita Sari menjelaskan, jumlah tumbuhan bambu yang melimpah dan daun bambu yang jarang sekali dimanfaatkan menjadi alasan mereka untuk mencoba mengolah daun bambu sebagai camilan sehat agar mudah dikonsumsi. "Kemudian timbul ide untuk mengolah daun bambu menjadi kerupuk yang kami beri nama Kedapring," ujar Ade.

Dwi Endah menyebutkan, bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kerupuk daun bambu, yaitu tepung tapioka 500 gr, tepung terigu 100 gr, garam 25 gr, gula pasir 35 gr, bawang putih 35 gr, kapur sirih satu sendok makan, dan 350 ml air. “Daun yang dibuat untuk kerupuk sebaiknya yang masih muda berwarna hijau. Sebelum diolah, bulu daun bambu harus dibersihkan dengan cara direbus. Kemudian, daun bambu dihaluskan menggunakan blender dengan sedikit campuran air,” katanya menjelaskan.

Cara membuat kerupuk daun bambu, yaitu campurkan tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih yang sudah dihaluskan, serta garam dan gula. Kemudian diaduk dengan cairan daun bambu yang sudah diblender dan tambahkan air secukupnya. Adonan diaduk hingga menjadi kalis dan tidak lengket di tangan. Selanjutnya, adonan dicetak secara merata pada besek lalu dikukus sampai benar-benar matang hingga warna adonan menjadi hijau bening.

Adonan yang sudah matang, kemudian dianginkan kurang lebih 12 jam. Setelah mengeras dipotong tipis-tipis dengan ketebalan kurang lebih 2 cm dan dikeringan di bawah sinar matahari. Jika kerupuk mudah patah berarti sudah kering dan siap digoreng. Jadilah, camilan yang enak dan menyehatkan.
Sumber : http://kampus.okezone.com/read/2012/05/28/372/636977/kerupuk-daun-bambu-kaya-manfaat
 
Sebagai bahan pangan, rebung (tunas bambu) sudah sangat meluas digemari. 
Bambu memang menyimpan sejuta manfaat, dan dalam beberapa tahun terakhir  mulai banyak para ahli yang tertarik menguaknya. Bukan hanya zat gizi untuk kesehatan, ternyata bambu juga bermanfaat untuk kecantikan.
 Lebih dari 200 jenis bambu
Batangnya kuat, ulet, lurus, tinggi menjulang dan tumbuh lebat sepanjang daratan Cina, tidak heran sebutan Negeri Tirai Bambu untuk negeri itu. Negara Cina memang yang banyak meneliti tanaman ini. Dalam bahasa setempat, zhu, memegang peranan penting dalam segala aspek kehidupan, mulai dari bahan baku konstruksi bangunan, benda seni, peralatan rumahtangga, bahan pangan, obat- obatan, hingga krim kecantikan.

Di negeri kita, bambu juga telah menopang  sendi kehidupan masyarakat luas. Termasuk famili Gramineae sub keluarga rumput. Batang bambu tumbuh secara bertahap, mulai dari tunas, membesar menjadi rebung, batang muda, dan bambu dewasa saat mencapai umur 4-5 tahun. Di Indonesia dikenal sekitar 60 jenis bambu;  yang sering digunakan adalah bambu tali, bambu kuning, bambu petung, bambu andong, dan bambu hitam.

Bagian bambu yang dapat dikonsumsi, yaitu tunas bambu dan daun bambu. Tunas bambu atau rebung sudah lama dikenal masyarakat sebagai bahan pangan yang cukup merakyat. Di India, rebung disebut karira sebagai bumbu kering yang ditambahkan pada masakan kari. Sedangkan di Kamboja, rebung menjadi hidangan yang sudah sangat populer, yaitu caw.  Di Jepang,  ada hidangan khusus musim semi berupa nasi rebung yaitu takenoko gohan.

Menelusuri khasiat bambu dari rebung

Rebung adalah tunas muda (dipanen saat batangnya mencapai tinggi 20-30 cm) berdiameter 7-15 cm)  yang tumbuh dari akar bambu. Biasanya dipenuhi glugut (rambut bambu) yang gatal. Rebung berbentuk kerucut, setiap ujung glugut memiliki bagian seperti ujung daun bambu, berwarna cokelat. Hanya bambu yang menghasilkan rebung dengan kandungan asam sianida rendah  yang aman dikonsumsi, misalnya rebung petung yang berkelopak merah, yang paling enak.  Jenis lainnya rebung kuning, rebung legi, rebung rampal.

Bambu penghasil rebung banyak dibudidayakan di kawasan Dieng, Jawa Tengah,  Tabanan Bali, Sumedang, dan Sukabumi, Jawa Barat.  Rebung dipanen saat musim hujan, sehingga lebih mudah menemukannya di pasar pada saat itu.

Zat gizi utama dalam rebung adalah serat dan merupakan sumber vitamin C, vitamin E, kumpulan vitamin B (antara lain: tiamin, riboflavin, niasin), besi serta beberapa jenis asam amino. Rebung juga mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh seperti potasium yang berperan dalam mengatur kestabilan tekanan darah dan denyut jantung. Masih ada lagi, senyawa lignin yang diyakini sebagai zat antikanker dan asam fenol yang berpotensi sebagai antioksidan.

bambu memiliki citra sebagai produk ramah lingkungan. Bambu mempunyai kemampuan menyerap karbon hingga 62 ton karbon per tahun per 1 hektar tanaman bambu. "Sebaliknya bambu juga dapat melepaskan oksigen 35% lebih banyak daripada kayu. Ada sebanyak 22 juta Ha lahan bambu di dunia yang dapat menyerap 727 teragram karbon,"
Dengan sifatnya yang ramah lingkungan, bambu dapat digunakan untuk merehabilitasi lahan kritis di Indonesia yang diperkiraikan mencapai 33 juta Ha.
Sumber: http://finance.detik.com/read/2012/11/22/180637/2098724/4/dubes-nilai-bisnis-bambu-usd-10-15-miliar

"Penanaman bambu juga cocok untuk merehabilitasi lahan bekas galian bahan tambang. Penanaman bambu yang tepat akan dapat mendukung keberlangsungan bahan baku untuk kepentingan proses industri,"

Masyarakat sudah paham, bahwa sebelum memasaknya, rebung biasanya diperlakukan secara khusus, yaitu direndam, direbus, direndam lagi.  Tujuannya untuk membuang racun alam, yaitu asam sianida, sebagai bahan toksin yang dapat menyebabkan gejala mual, pusing, kejang, lemas, muntah, dan penyempitan saluran pernapasan. Namun dengan perebusan sampai mendidih, asam sianida bisa ikut menguap. Kandungan serat yang berlimpah dalam bambu termasuk dalam ’anak bambu’ atau rebung diyakini mampu meringankan gejala penyakit.

Berbagai penelitian tentang rebung

Park Eun Jin di Departement of Food Science and Human Nutrition, Universitas Washington menemukan bahwa rebung mengandung 2,5 g per 100 g serat yang berkhasiat melancarkan buang air besar dan mencegah konstipasi. Penelitian Park   melibatkan 8 responden wanita yang diberi diet rebung 360 g selama 6 hari. Terbukti   bahwa serat beta-glukan dalam rebung membentuk massa pada kotoran dan lapisan pada dinding usus besar sehingga kotoran cepat tersekresi keluar tubuh.

Bambu berperan melindungi tubuh dari penyakit kardiovaskuler. Penelitian yang dilakukan oleh Purdue University mengemukakan bahwa kemampuan rebung dalam menurunkan kolesterol berhubungan dengan kandungan serat beta-glukan yang mampu mencegah penempelan plak kolesterol dalam pembuluh darah dan kemudian membuangnya bersama kotoran.

Hasil studi menunjukkan, dengan mengonsumsi rebung setiap hari, kadar kolesterol turun sebanyak 23%. Pernyataan ini didukung oleh  Park Eun Jin bahwa mengonsumsi 360 g rebung setiap hari akan menurunkan kolesterol total sebesar 3,9 mg/dl dan kolesterol LDL 16,1 mg/dl. Rebung juga kaya akan potasium yang menyeimbangkan elektrolit tubuh, mengatur tekanan darah, menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung.

Antioksidan dalam bambu, termasuk rebung, juga terdapat dalam bentuk senyawa fitokimia seperti phenolic acid (polyphenol), asam klorogenik, lakton, dan flavanoid. Prof Furuno Takeshi dari Beijing University Forestry menyatakan bahwa bambu merupakan sumber flavanoid dalam bentuk triterpenoid yang memiliki kemampuan antikanker dan mencegah aterosklerosis.

Zhang Yu dalam Journal Agriculture Food Chemical menyatakan bahwa antioksidan yang terdapat pada bambu memiliki kemampuan menurunkan kadar akrilamida pada kentang goreng yang dapat memicu kanker.  Penelitian di Zheijan University, Cina, membuktikan bahwa senyawa flavanoid aktif yaitu triterpenoid yang terkandung dalam rebung mampu menghambat pertumbuhan tumor pada tikus dengan meningkatkan kematian sel tumor

Tak hanya itu, bambu juga bemanfaat dalam proses pengawetan makanan. Studi yang dilakukan China Agriculture University  mengemukakan bahwa dalam rebung terdapat dendrocin sejenis protein yang dapat menghentikan pertumbuhan jamur pada makanan dengan cara merusak aktivitas ribonukleus jamur. Sedangkan penelitian di Universitas Chonnam menunjukkan aktivitas antibiotik ekstrak daun bambu dengan larutan 95% etanol ternyata mampu menghambat pertumbuhan bakteri E.coli dan Salomonella sehingga dapat mencegah pembusukan dalam proses pengawetan makanan. (N)
Sumber : http://nirmala.co/daftar-rubrik/bahan-pangan/item/18.html

Ekstrak Daun Bambu Sehatkan Jantung

Masih banyak orang yang belum tahu, daun bambu termasuk herba potensial. Kandungan flavonoidnya cukup tinggi. Di Cina, ekstrak daun ini dimanfaatkan untuk melindungi jantung.

Selama ini, bagian tanaman bambu yang disering dimanfaatkan adalah batangnya. Daun dan bagian lainnya cuma jadi limbah. Berbeda dengan yang berlaku di Cina. Di Negeri Tirai Bambu, daun bambu justru memiliki sejarah pengobatan dan pangan yang panjang. 

Manfaat daun bambu pertama kali diungkap dalam kitab Ming Yi Bie Lu (Catatan Dokter Ternama), yakni untuk meluruhkan dahak serta meredakan batuk dan susah napas. Khasiat lain di antaranya adalah menetralkan racun dalam tubuh. 

Kamus Besar Herbal Cina juga menuliskan bahwa daun bambu berfungsi mengeluarkan panas, ampuh mengembalikan cairan, dan bersifat diuretik (melancarkan air seni). Tahun 1998, daun bambu dikategorikan oleh Badan Kesehatan Cina dalam daftar herbal alami untuk obat dan pangan. 

Sejuk dan Harum
Jenis tanaman bernama Latin Phyllostachys nigra ini tumbuh di daerah Sungai Yangtze, tepatnya di Cina bagian selatan. Pakar kedokteran Cina kuno mendeskripsikan fungsi obat dan pangan daun bambu dalam kitab Yao Pin Hua Yi atau kitab penggalian arti herbal-herbal, yakni bersifat sejuk, harum, dapat masuk ke meridian jantung, rasanya pahit dan sejuk, chi-nya juga sejuk. 

Penelitian menunjukkan, daun bambu mengandung banyak zat aktif, yakni flavonoid, polisakarida, klorofil, asam amino, vitamin, mikroelemen, dan sebagainya, sehingga baik untuk menurunkan lemak darah dan kolesterol. Juga bisa menurunkan oksidasi antioksidan atau radikal bebas, sebagai bahan antipenuaan, serta mampu menjaga stamina dan mencegah penyakit kardiovaskular. 

Muliadi Lim OMD-oriental medical doctor dari Shanghai TC University mengungkapkan, kandungan flavonoid daun bambu memiliki efek positif pada kemoterapi terhadap sumsum tulang dan imunitas tubuh, bisa memperbaiki aliran mikrovaskular bagi penderita jantung, fungsi trombosit, dan peredaran darah di otot jantung.   

Mirip Hemoglobin
Pakar kesehatan dari Jepang meyakini susunan flavonoid daun bambu mirip susunan hemoglobin. Karena itu, daun bambu bisa langsung disuntikkan ke dalam vena dan dapat meningkatkan efisiensinya. 

Flavonoid daun bambu juga aman, tak beracun. Uniknya, flavonoid daun bambu merupakan sumber daya domestik flavonoid pertama yang ditemukan di negeri Cina dan telah dipatenkan secara resmi.

Badan Kesehatan di Provinsi Zhe Jiang-Cina, melalui tes toksiologi, melakukan uji oral ekstrak daun bambu pada tikus dengan dosis LD50, yang lebih besar dari 10g/kg berat badan tikus. Hasilnya daun bambu bebas racun. 

Benarkah kandungan flavonoid daun bambu mampu menyehatkan jantung? Sebuah penelitian secara khusus dilakukan guna mengungkapkan manfaat flavonoid daun bambu terhadap pembuluh darah dan aliran darah pembuluh koroner.
Variasi penelitian dengan dosis tinggi, menengah, dan rendah, flavonoid daun bambu terbukti dapat memperlancar aliran darah koroner dari jantung Cavia cobaya (sejenis tikus) yang terpisah dengan badannya. Perhitungan terhadap grup dan masing-masing anggota grup mempunyai perbedaan yang signifikan, bertambah seiring dengan besarnya dosis. 

Dosis tinggi, menengah, dan rendah flavonoid daun bambu dapat menambah daya kontraksi otot jantung dan perhitungan terhadap grup juga mempunyai perbedaan yang jelas. Efek dari grup dosis kecil (2,5 mg/ml) menerangkan hasil positif bagi fungsi fisiologi normal arteri koroner dan berpotensi mencegah terjadinya gangguan jantung.

Sejak tahun 1998, ahli di Cina telah banyak melakukan penelitian terhadap fungsi flavonoid daun bambu untuk menghambat oksidasi lemak. Contohnya, campuran segelas minuman cokelat dengan 1 persen ekstrak daun bambu secara signifikan meningkatkan antiradikal bebas sekaligus melindungi aktivitas vitamin A dan E. 

Di pasar dalam negeri produk ekstrak daun bambu relatif belum banyak. Biasanya dalam bentuk tablet maupun sejenis makanan ringan yang dapat dikonsumsi, layaknya jajanan. Karena dalam bentuk ekstrak, tentu diperlukan sikap hati-hati dalam mengonsumsinya. Cara terbaik untuk mengurangi risiko, perhatikan legalitas produk seperti ada tidaknya sertifikasi dari Badan POM. 

Manfaat Bambu dari Zaman ke Zaman 
Berbagai kitab herbal, kitab obat klasik, dan farmakop Cina mencatat khasiat bambu dalam menyembuhkan penyakit. Di antaranya:
-    Bie Lu. Daun bambu bersifat dingin, tidak beracun, untuk mengobati rasa panas di dada dan batuk.
-    Sheng Hui Fang. Bubur daun bambu bisa menyembuhkan jantung panas pada anak kecil atau tidak sadarkan diri. Ramuannya: daun bambu 60 g, beras secukupnya, dan 15 g yin chen (wormwood/Artemisiae scopariae) dibuat bubur.
-    Kitab Terapi Herbal. Daun bambu mampu menyembuhkan batuk, haus, dahak, radang tenggorokan, dan menghilangkan rasa panas.
-    Ben Cao Qiu Zhen. Daun bambu bisa menyegarkan hati, menghangatkan limpa, menghilangkan riak dan dahaga, angin jahat, batuk, sesak, muntah darah, stroke ringan, dan lain lain.
-    Yao Pin Hua Yi. Kitab yang dikenal sebagai Kitab Definisi Obat ini mencatat, daun bambu menyegarkan, agak pahit, mampu menetralkan semua chi dingin dan panas.
-    Jing Yue (Kitab Herbal Klasik). Daun bambu, dengan aromanya yang ringan, bisa menetralkan rasa panas, terutama chi di jantung. Merupakan obat yang baik, terutama untuk mengobati dahaga karena hari panas, membersihkan sputum/riak di dada, meredakan rasa dingin dan lemah, batuk, dan asma. Hanya daun bambu yang bisa memasuki kandung empedu dan membawa chi netral ke dalam paru-paru untuk mengeluarkan panas.
-    Ben Jing Feng Yuan. Dalam Kitab Herbal Klasik Shennong ini tertulis daun bambu menyembuhkan salah urat, luka, dan membunuh parasit.
-    Kamus Besar Obat Cina. Daun bambu meredakan rasa cemas dan panas, serta melancarkan buang air kecil.
Sumber:  http://kesehatan.kompas.com/read/2010/05/27/13402150/Ekstrak.Daun.Bambu.Sehatkan.Jantung-14

Read More..

Thursday, December 13, 2012

Pohon Pohonan Langkah

Leunca (Solanum nigrum L)

Nama daerah: Rampi; Ranti; Piit; Boose; Bobase
Bagian tanaman yang digunakan: Daun

Kandungan kimia: Glikoalkaloid solanin; Solasonin; Solamargin; Solasodin; Solanidin; Diosgenin; Tigogenin; Atropin; Saponin; Zat samak; Minyak lemak; Kalsium;Fosfor;Zat besi;Vitamin A dan C

Khasiat: Analgesik; Antiradang; Antibakteri

Nama simplesia: Solani Folium


Resep tradisional: 
Demam
Daun leunca 70 g; Air 5 gelas, Direbus sampai mendidih selama 15 menit, Diminum 3-4 kali sehari 
 
Diketahui bahwa leunca (Solanum nigrum L.) mengandung bahan sebagai antiseptik, anti inflammasi dan antidisentri (Heiser 1969; Vogel 1990). Menurut Akhtar dan Mohammad (1989) bahwa serbuk dari tanaman dapat sebagai ulcerogenik. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai antimalaria (Watt dan Breyer-Brandwijk,1962)
Bijinya dapat digunakan untuk pengobatan gonorrhea dan disuria (Jain dan Borthakur, 1986). Tandon dan Rao (1974) melaporkan bahwa buah dan jusnya dapat menyembuhkan penyakit perut dan demam sedangkan tunasnya dapat digunakan untuk penyakit kulit. Selain itu, bunga dan daunnya dapat digunakan sebagai penurun panas dan melawan efek overdosis dari alkohol (Heiser, 1963). Daunnya yang di jus digunakan sebagai obat cacing, nyeri pada sendi serta sakit telinga (Grieve, 1931).


Ekstrak etanolik leunca pada dosis tinggi (2 dan 5 mg/mL) dapat menginduksi apoptosis sel kanker hati HepG2 melalui peningkatan ekpresi p-JNK dan Bax, pelepasan cytochrome c, dan aktivasi caspase (Lin et al, 2007). Serta pada sel kanker yang sama diteliti solanine yang terkandung dalam ekstrak leunca menginduksi apoptosis juga melalui penurunan ekspresi Bcl-2 (Ji et al., 2008). Kemudian pemaparan selama 2 jam glikoprotein yang diisolasi dari leunca menunjukkan aktivitas sitosoksik pada sel kanker kolon HT-29 pada IC50 40 µg/mL. Serta meningkatkan ekspresi sitokrom C mitokondrial, perusakan pro-caspase-9, pro-caspase-3, dan poly(ADP-ribose) protein polymerase (PARP) pada sel HT-29 (Lee et al., 2005). Kemudian pada penelitian lain menggunakan isolasi glikoprotein hasil ekstraksi leunca pada sel HT-29 juga dapat menstimulasi ekspresi protein kinase C (PKC) dan nuclear factor (NF)kappaB melaui analisis western blot (Lim, 2005). Selain itu ekstrak etanolik buah leunca yang telah matang dapat menghambat proliferasi sel kanker payudara MCF-7 melalui apoptosis yang ditunjukkan melalui semakin banyaknya fragmentasi DNA (Son et al.,2003).
Sumber : http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2339


Dewa Ndaru / Eugenia Uniflora













 
Nama Tanaman
Tanaman         : Eugenia uniflora L.
Sinonim           : Eugenia micnelii Lamk.
Nama Daerah  :Cereme asam (Melayu), Asem selong, belimbing londo, dewandaru (Jawa) (Hutapea, 1994).        
Klasifikasi Tanaman
Divis        : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas       : Dicotyledoneae
Bangsa     : Myrtales
Suku        : Myrtaceae
Marga      : Eugenia
Jenis         : Eugenia uniflora L.
(Hutapea, 1994)  
  
Penelitian tentang Eugenia uniflora Lam. Eugenia uniflora Lam. merupakan salah satu tanaman yang memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan sebagai obat antikanker. Beberapa penelitian mengenai khasiat daun Eugenia uniflora sebagai obat antikanker telah dilakukan.
Uji sitotoksik Eugenia uniflora L terhadap sel Hela menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat mempunyai efek sitotoksik yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak etanol dan kloroform. Uji sitotoksik dilakukan dengan menggunakan metode MTT dengan seri konsentrasi 5, 10, 25, 50, 125, 250 µg/ml. Nilai IC50 ekstrak etil asetat 241,546 µg/ml dan IC50 ekstrak kloroform 244,906 µg/ml. Sedangkan pada ekstrak etanol tidak dapat ditentukan nilai IC50 nya karena tidak menunjukkan potensi penghambatannya terhadap pertumbuhan sel HeLa (Handayani, 2006).
Lee M.H. et al (2000) melakukan penelitian pengaruh Eugenia uniflora L terhadap Epstein-Barr Virus (EBV) yang sering berhubungan dengan Nasopharyngeal carcinoma (NPC). Empat senyawa tanin pada Eugenia uniflora L dan IC50 yang dimiliki yaitu gallocatechin (26,5 microM), oenothein B (62,3 microM), eugeniflorins D(1) (3,0 microM), dan eugeniflorins D(2) (3,5 microM). hasil penelitian menunjukkan bahwa eugeniflorins D(1) dan D(2) merupakan senyawa yang paling berpotensi dalam menghambat DNA polymerase pada EBV.  

"Dewandaru mempunyai antioksidan yang lebih atraktif dibanding dengan buah ataupun sayuran lainnya. Karena berdasarkan penelitian, tumbuhan tersebut mengandung sebagian besar flavonoid antioksigen dengan aktivitas lebih besar dari tokoferol (vitamin E), yang berperan pada efek anti oksidan yang dihasilkan," ujar pemenang pertama lomba karya tulis Djarum, Dita Resya saat dihubungi kompas.com, Sabtu (18/10).
Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2008/10/18/18033012/Dewandaru..Lebih.Atraktif.Tangkal.Radikal.Bebas.     
         http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=105     
 
Awar Awar / Ficus Septica





Nama Tanaman


Nama daerah : Kiciyat (Sunda),  Awar-awar (Jawa Tengah, Belitung), Barabar (Madura),  Sirih popar (Ambon), Bei, Loloyan (Minahasa); Tobotobo (Makasar); Dausalo (Bugis); Bobulutu (Halmahera Utara); Tagalolo (Ternate) (Hutapea, 1991).

Nama asing    : Papua Nugini : Omia (Kurereda), Manibwohebwahe (Wagawaga, Milne Bay), Bahuerueru (Vanapa); Filipina: Hauili (Filipino), Kauili (Tagalog), Sio (Bikol).
Nama simplisia adalah Fici septicae folium (daun awar-awar).

Klasifikasi Tanaman
Divisi       : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas       : Dicotyledonae
Bangsa     : Urticales
Suku        : Moraceae
Marga      : Ficus
Jenis         : Ficus septica Burm. F. (van Steenis, 1975)

Daun digunakan untuk obat penyakit kulit, radang usus buntu, mengatasi bisul, gigitan ular berbisa dan sesak napas. Akar digunakan untuk penawar racun ikan dan penanggulangan asma. Perasan air dari tumbukan akar awar awar dan adas pulowaras dapat digunakan untuk mengobati keracunan ikan, gadung (Dioscorea hispida dennst) dan kepiting. Jika ditumbuk dengan segenggam akar alang-alang dan airnya diperas merupakan obat penyebab muntah yang sangat manjur. Untuk obat bisul dipakai ± 5 gram daun segar Ficus septica, ditumbuk sampai lumat, kemudian ditempelkan pada bisul. Getah dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak-bengkak dan kepala pusing. Buah untuk pencahar.

sumber : http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia/ensiklopedia-tanaman-anti-kanker/a/awar-awar/ 

Mimba (Azadirachta indica Juss.)
 Nama Tumbuhan
Nama daerah  : Imba, Mimba (Jawa); Membha, Mempheuh (Madura); Intaran, Mimba (Bali)
Nama asing     : Margosier, Margosatree, Neem tree (Inggris/Belanda) (Heyne, 1987).
Nama ilmiah    : Azadirachta indica Juss.

Klasifikasi Tumbuhan

Divisi       : Spermatophyta
Subdivis  i: Angiospermae
Kelas      : Dicotyledonae
Subkelas : Dialypetaleae
Bangsa    : Rutales
Suku       : Meliaceae
Marga     : Azadirachta
Jenis        : Azadirachta indica Juss. (Tjitrosoepomo, 1996)

Tanaman mimba mempunyai beberapa kegunaan. Di India tanaman ini disebut “the village pharmacy”, 
 dimana mimba digunakan untuk penyembuhan penyakit kulit, antiinflamasi, demam, antibakteri, antidiabees, penyakit kardiovaskular, dan insektisida (McCaleb, 1986). Daun mimba juga di gunakan sebagai repelan, obat penyakit kulit, hipertensi, diabetes, anthelmintika, ulkus peptik, dan antifungsi. Selain itu bersifat antibakteri dan antiviral (Narula, 1997).
Seduhan kulit batangnya digunakan sebagai obat malaria. Penggunaan kulit batangnya yang pahit dianjurkan sebagai tonikum. Kulit batang yang ditoreh pada waktu tertentu setiap tahun menghasilkan cairan dalam jumlah besar. Cairan ini diminum sebagai obat penyakit lambung di India. Daunnya yang sangat pahit, di Madura digunakan sebagai makanan ternak. Rebusannya di minum sebagai obat pembangkit selera dan obat malaria (Heyne, 1987).

Sumber : http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=419

Jamblang (Syzygium cumini [Linn. ] Skeels.)


Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: jambe kleng (Aceh), jambu kling (Gayo), jambu kalang (Mink.). ]awa: jamblang (Sunda), juwet, duwet, d. manting (Jawa), dhalas, d. bato, dhuwak (Madura). Nusa Tenggara: juwet, jujutan (Bali), klayu (Sasak), duwe (Bima), jambulan (Flores) . Sulawesi: raporapo jawa (Makasar), alicopeng (Bugis). Maluku: jambula (Ternate). Melayu: jamlang, jambelang, duwet. NAMA ASING Hainan pu tao, wu kou guo, zi pu tao (C), waa (T), java plum, black plum, jambolan, jambul (I). NAMA SIMPLISIA Syzygii cumini Cortex (kulit kayu jamblang), Syzygii cumini Semen (biji jamblang).

BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, daging buah, dan bijinya. Daging buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan. Jika daging buah dimakan, akan menyebabkan rongga mulut dan lidah berwarna ungu.

INDIKASI
Daging buah digunakan untuk pengobatan:
- kencing manis (diabetes melitus),
- batuk kronis, sesak napas (asma),
- batuk rejan, batuk pada TB paru disertai nyeri dada,
- nyeri lambung dan diare.

Biji digunakan untuk pengobatan:
- kencing manis (diabetes melitus),
- diare, disentri,
- gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri lambung, keram perut,
- keracunan strychnine (penawar racun yang tidak spesifik), dan
- pembesaran limpa.

Kulit kayu digunakan untuk pengobatan:
- kencing manis (diabetes melitus),
- diare. 


Penyakit Yang Dapat Diobati :
Daging buah rasanya asam manis, sifatnya sejuk, astringen kuat, berbau aromatik. Berkhasiat melumas organ paru, menghentikan batuk, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), memperbaiki gangguan pencernaan, merangsang keluarnya air liur, dan menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik). Kulit kayu berkhasiat untuk peluruh haid. Hasil penelitian menunjukkan biji, daun, dan kulit kayu jamblang mempunyai khasiat menurunkan kadar glukosa darah (efek hipoglikemik) pada penderita diabetes melitus tipe II. Penelitian di India mendapatkan hasil bahwa buah jamblang potensial sebagai obat kontrasepsi pada pria. Pada percobaan binatang, jamblang dapat mencegah timbulnya katarak akibat diabetes. Jamblang juga menurunkan risiko timbulnya atherosklerosis sampai 60--90% pada penderita diabetes. Hal ini terjadi karena kandungan oleanolic acid pada jamblang dapat menekan peran radikal bebas dalam pembentukan atherosklerosis. 

Kandungan oleanolic acid pada jamblang dan Surinam cherry (Eugenia uniflora) digunakan oleh pengobat tradisional di Amerika Selatan untuk mengurangi kerusakan pada jantung dan hati penderita kanker yang mendapat pengobatan kemoterapi doxorubicin.

Jamblang dan spesies lainnya (Eugenia caryophyllata) yang dimasak mengandung senyawa yang dapat mengaktifkan enzim glutathione S-transferase di hati. Enzim ini mempunyai khasiat detoksifikasi. Pada percobaan binatang, peningkatan produksi enzim glutathione S-transferase akan menurunkan kejadian kanker lambung sampai mendekati 80%.

Praktisi ayurvedic melaporkan bahwa daging buah jamblang dapat menurunkan kadar gula darah dalam 30 menit. Sementara biji jamblang menurunkan kadar gula dalam 24 jam. Hasil maksimum pencapaian efek hipoglikemik dari jamblang memerlukan sepuluh hari pengobatan.

Sumber : http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=219
Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis [L.] Vahl.)

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Jawa: jarong (Sunda), biron, karomenal, sekar laru, ngadirenggo (Jawa). NAMA ASING Yu long bian (C), snakeweed (I). NAMA SIMPLISIA Stachytarphetae jamaicensis Herba (herba pecut kuda).

BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah herba, bunga, dan akar. Untuk penyimpanan, setelah dicuci dan dipotong-potong, jemur sampai kering.

INDIKASI
Herba digunakan untuk pengobatan :
- infeksi dan batu saluran kencing,
- sakit tenggorokan karena radang (faringitis), batuk,
- rematik, dan
- haid tidak teratur.

Bunga dan tangkainya digunakan untuk pengobatan :
- radang hati (hepatitis A).

Akar digunakan untuk pengobatan :
- keputihan (leukore).

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 15-30 g herba kering atau 30 - 60 g herba segar, lalu minum air rebusannya.
Untuk pemakaian luar, giling herba segar sampai halus, lalu tempelkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti bisul, radang kulit bernanah, dan luka.

CONTOH PEMAKAIAN
Radang tenggorok, batuk
Sediakan 50 g herba pecut kuda segar, 2 buah kencur ukuran sedang, 2 siung bawang putih. Cuci bahan-bahan tersebut, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1/2 cangkir air gula sambil diaduk rata, lalu peras dan saring. Selanjutnya, minum air yang terkumpul, lakukan 3 kali sehari, selama 3-5 hari.
Keputihan
Cuci 50 g akar pecut kuda segar, lalu iris-iris seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari, masing-masing 1/2 gelas.
Hepatitis A
Cuci 5-10 tangkai bunga pecut kuda sampai bersih, lalu potongpotong seperlunya. Tambahkan gula batu secukupnya, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
Rematik
Cuci 30-60 g herba pecut kuda segar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
Catatan
Ibu hamil dilarang minum rebusan ramuan obat ini karena bisa menyebabkan keguguran.

Sumber : http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=244
Kelor (Moringa oleifera, Lamk.)
Nama Lokal :
Kelor (Indonesia, Jawa, Sunda, Bali, Lampung), Kerol (Buru); Marangghi (Madura), Moltong (Flores), Kelo (Gorontalo); Keloro (Bugis), Kawano ( Sumba), Ongge (Bima); Hau fo (Timor);
Daun kelor ternyata mempunyai kandungan gizi yang luar biasa, yang mungkin tidak banyak diketaui orang. Bahkan saya sendiri heran dengan betapa besar manfaat tanaman terseut bagi tubuh manusia.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit kuning (Lever), Reumatik/encok/Pegal linu, Rabun ayam; Sakit mata, Sukar buang air kecil, Alergi/biduren, Cacingan; Luka bernanah; 

1. Sakit Kuning
    Bahan: 3-7 gagang daun kelor, 1 sendok makan madu dan 1 gelas
    air kelapa hijau;
    Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air kelapa
    dan disaring. Kemudian ditambah 1 sendok makan madu dan diaduk
    sampai merata.
    Cara menggunakan: diminum, dan dilakukan secara rutin sampai
    sembuh.
2. Reumatik, Nyeri dan Pegal Linu
    Bahan: 2-3 gagang daun kelor, 1/2 sendok makan kapur sirih;
    Cara Membuat: Kedua bahan tersebut ditumbuk halus;
    Cara menggunakan: dipakai untuk obat gosok (param).
3. Rabun Ayam
    Bahan: 3 gagang daun kelor;
    Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas
    air masak dan disaring. Kemudian dicampur dengan madu dan
    diaduk sampai merata.
    Cara menggunakan: diminum sebelum tidur.
4. Sakit Mata
    Bahan: 3 gagang daun kelor;
    Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air dan
    diaduk sampai merata. Kemudian didiamkan sejenak sampai
    ampasnya mengendap;
    Cara menggunakan: air ramuan tersebut digunakan sebagai obat
    tetes mata.
5. Sukar Buang Air Kecil
    Bahan: 1 sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortel
    yang telah diparut dalam jumlah yang sama;
    Cara Membuat: Bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambah
    dengan 1 gelas air, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum setiap hari.
6. Cacingan
    Bahan: 3 gagang daun kelor, 1 gagang daun cabai, 1-2 batang
    meniran;
    Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air
    sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum.
7. Biduren (alergi)
    Bahan: 1-3 gagang daun kelor, 1 siung bawang merah dan adas
    pulasari secukupnya;
    Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air
    sampai mendidih hingga tinggal 2  gelas, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore.
8. Luka bernanah
    Bahan: 3-7 gagang daun kelor;
    Cara Membuat: daun kelor ditumbuk sampai halus.
    Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang luka sebagai
    obat luar.

Pohon Kelor memiliki daun yang mengandung nutrisi paling lengkap dibanding dengan tumbuhan jenis apapun. selain vitamin dan mineral, daun kelor juga mengandung semua asam amino esensial (asam amino yang tidak diproduksi sendiri oleh tubuh dan karenaitu harus disuplai dari luar tubuh dalam bentuk jadi). Asam amino sangat vital sebagai bahan pembentukan protein, penelitian juga membuktiken bahwa daun ini sama sekali tidak mengandung zat berbahaya. selama ini jika kita berbicara tentang sumber Vitamin A, yang terbayang adalah wortel, padahal dengan berat yang sama daun kelor juga mengandung Vitamin C lebih banyak dibandingken Jeruk, Kalsium 4x lipat susu, Potasiium 3x lipat pisang, Protein 2x lipat yogurt dan Zat besi jauh lebih banyak daripada bayam.

Karena itu, tidak salah kiranya di beberapa daerah , para ibu memanfaatken daun kelor sebagai pengganti daun katuk, untuk memperlancar ASI. dan di jaman yang serba sulit dan semua serba mahal, barangkali menanam pohon kelor, bisa menjadi alternatif untuk mendapatken sumber nutrisi. mengingat pohon kelor bisa tumbuh disemua jenis tanah, cepat besar dan tentu saja cepat dipanen untuk segera dimasak.

Sumber tulisan dan gambar : http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2012/02/08/rahasia-di-balik-sayur-daun-kelor/
                                http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=144

Apel Putsa (Ziziphus mauritiana Lam.)
Buah ini masih asing didengar oleh orang Indonesia. Sekilas tampilan dan rasa buah mirip apel berukuran kecil. Bentuknya bulat dan lonjong, berkulit tipis dan mengkilat. Bila matang rasanya renyah dan manis.
Buah yang dikenal dengan nama Jujube India (Ziziphus mauritiana Lam.) ini mirip dengan Jujube China (Ziziphus jujuba Mill.).Bedanya, Jujube India berukuran lebih kecil dan tidak semais Jujube China. selain itu, Jujube India tumbuh di iklim tropis, sementara Jujube China hanya hidup di negara beriklim sejuk.
Jujube India memiliki banyak nama. Ada yang menyebutnya kurma Cina, ada juga yang menyebutnya plum India. Orang Indonesia mengenalnya sebagai buah bidara/widara. 

Buah ini mengandung 30% gula, 2.5% protein, dan 12.8% karbohidrat. Jujube juga kaya akan vitamin C, vitamin A, beta karoten, dan lemak.Di India dan Cina buah ini sering dijadikan obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Misalnya luka, penyakit lambung, paru, dan demam.

Jika dicampur dengan cabai dan garam,jujube baerkhasiat mengobati penyakit pencernaan dan empedu. Buah yang kering sering digunaken untuk meredaken mual dan muntah pada ibu hamil. Khasiat lainnya adalah menyembuhken diare dan reumatik
 
Daun jujube juga berguna bagi kesehatan. Di Indonesia, daun mudanya sering dibuat sayur. Khasiatnya beragam, mulai dari mengobati luka dan demam sampai mengobati asma dan penyakit hati. Daun jujube tua sering digunakan untuk pakan ternak atau ulat sutera.

Tidak hanya buah dan daunnya, bagian pohon jujube lain juga berguna. Batang pohonnya digunakan untuk kerangka perahu dan tiang rumah. Kulit kayunya menghasilkan warna kuning dan sering dijadikan pewarna tekstil. Nektar dari bunganya dapat menghasilkan madu.

Sayangnya, manfaat yang beragam dari buah ini tidak dimanfaatkan dengan baik di Indonesia. Hanya India, Cina, dan Thailand yang mengembangkannya secara komersial .
Sumber : http://food.detik.com/read/2011/12/06/095723/1783588/900/jujube-india-obat-alami-anti-muntah-dan-diare 

Jeruk Purut
Jengan remehken Jeruk Purut. Buah yang sering dianggap tak banyak gunanya ini ternyata bisa menjadi obat untuk melawan kanker.

Kulit Jeruk Purut. Berdasarken hasil penelitian mahasiswa Farmasi UGM, mengandung senyawa yang mampu mencegah imunosupresi pada kemotherapi kanker. :Kulit Jeruk Purut mengandung senyawa naringenin dan hespiridin sebagai antioksidan meningkatken sistem imun dan pendamping kemotherapi kanker" kata Herwandani Putri saat memaparkan hasil penelitiannya dalam kegiatan Pimnas di Makassar, 
Kamis (21/7). Putri didampingi dua orang peneliti lainnya, Stendi Nagaji dan Ifani Amaliah.

Untuk mendapatkan senyawa dari kulit jeruk tidak mudah. Setelah kulit jeruk dikupas, kemudian dikeringkan di dalam oven. Apabila telah kering, lantas dihaluskan dengan menggunakan metode penyerbukan. Berikutnya, dilakukan ekstraksi dengan menambahkan etanol sebagai pelarut. Dari 500 gram serbuk yang dihaluskan, dapat diperoleh 100 gram hasil ekstraksi

 sumber : http://ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=3951
 
Srikaya (Annonaceae/Annona squamosa L.)
Nama umum
Indonesia:Srikaya, sirkaya, sarikaya, atis
Inggris:Sugar Apple
Melayu:Nona Sri Kaya, Buah Nona, Sri Kaya
Vietnam:Na, Mang Cau Ta
Thailand:Noi Na
Pilipina:Atis

Srikaya menyimpan sejuta khasiat kesehatan. buah yang disebut sebagai custard apel atau sugar apple oleh pelaut inggrisini, salah satunya bermanfaat untuk kecantikan
Srikaya mengandung antioksidan, seperti vitamin C, yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. kalium tinggi da magnesium yang terkandung dalam buah ini juga melindungi Anda dari serangan penyakit jantung, seperti dikutip dari laman Times of India
Jika ingin mempercantik kulit secara alami, konsumsilah srikaya secara rutin. Buah ini mengandung vitamin A yang bermanfaat untuk menjaga kulit, kesehatan rambut, serta meningkatkan fungsi mata.
Tidak hanya itu, buah yang biasa dijadikan selai dalam roti ini ternyata juga berkhasiat untuk mengontrol tekanan darah dan membantu menormalkan fungsi pencernaan, menyembuhkan sembelit, dan mengobati diare serta disentri.
kandungan Srikaya per 100gr :http://wartabepe.staff.ub.ac.id/files/2012/12/sinona.pdf
Tanaman Anti Nyamuk
1. Serai (Cymbopogan Citratus): Serai atau sereh yang biasanya digunakan sebagai bumbu masak memiliki manfaat mengusir nyamuk dengan aroma yang dikeluarkannya.
2. Catnip (Nepeta Cataria): Tanaman yang disukai kucing ini sangat efektif mengusir nyamuk. Penelitian dari Iowa State University menemukan bahwa tanaman catnip sepuluh kali lebih efektif dibandingkan DEET, yaitu bahan kimia yang digunakan dalam pengusir serangga.
3. Kemangi atau Basil: Kemangi tidak hanya dipakai untuk bumbu masak dan lalapan, namun tanaman kemangi juga bisa dipakai untuk mengontrol nyamuk dan lalat di rumah. Semakin kuat aroma kemangi, semakin bagus khasiatnya untuk mengusir nyamuk.
4. Zodia: Tanaman yang berasal dari Papua ini mengandung Evodiamine dan Rutaecarpine yang tidak disukai nyamuk.
5. Lavender: Lavender adalah tanaman yang luar biasa untuk mengusir nyamuk. Bunga lavender yang berwarna ungu mengandung Linalool dan Lynalyl Acetate yang aromanya tidak disukai nyamuk.
6. Citrosa Mosquito: Tanaman citrosa nyamuk ini mengeluarkan aroma lemon yang kuat, aroma ini akan membuat nyamuk menjauh.
sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2012/11/03/tanaman-anti-nyamuk-505589.html 

Parijoto Medinella speciosa L.
Nama umum
Indonesia:Parijoto
Medinella speciosa

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Rosidae
                         Ordo: Myrtales
                             Famili: Melastomataceae
                                 Genus: Medinella
                                     Spesies: Medinella speciosa L.

buah dan daun dari tanaman ini baik dalam keadaan segar maupun dikeringkan merupakan anti bakteri , menjadi obat sariawan dan juga anti radang dengan komposisi sebagai berikut :
1. Obat sariawan            : buah segar sebanyak 5 gram, tumbuk halus larutkan dengan air matang,     digunakan untuk berkumur , sisanya diminum.
2. Obat diare                  : daun segar 20 gram , cuci rebus dengan 400 ml air biarkan sampai mendidih , saring ,diminum pagi dan sore.
Kandungan kimia yang ada pada daun dan buah parijotho ini adalah saponin dan kardenolin, sedangkan buahnya juga mengandung flavonoid dan daunnya mengandung tanin. 

Kecapi
A.     NAMA TUMBUHAN
 
1. Nama Ilmiah             : Sandoricum koetjape
2. Sinonim                    : S.indicum dan S.nervosum
3. Nama Lokal             : Kecapi
4. Familia                     : Meliaceae
5. Ordo                        : Sapindales
6. Simplisia                   : Fructus, Folium, Radix, Batang dan Kulit
7. Area Distribusi          : Indocina, Semenanjung Malaya, Malaysia, India, Indonesia dan Filipina
8. Pemakaian secara
    Tradisional dan Cara
    Pemakaian                :  1. Untuk bahan makanan langsung dimakan buahnya
                                       2. Daun : ditempelkan pada bagian tubuh yang bengkak hingga           
                                           berkeringat atau direbus dan air rebusannya diminum
                                       3. Kulit kayu : seduhannya dapat diminum bagi wanita yang melahirkan
                                       4. Infus akar dan batang dicampur dengan cuka dan air untuk pencegahan dan pengobatan
                                          diare
                                       5. Pembuatan selai atau sirup, dilakukan proses pemisahan daging buah dengan bijinya,
                                          kemudian direndam dalam air, lalu daging buah dicampur dengan gula sambil dimasak.
                                          Sementara untuk sirup kalau perlu dilakukan penyaringan
                                       6. Kayu dikeringkan untuk bahan konstruksi rumah
9. Pemakaian Umum     :
      Bahan makanan, Konstruksi bangunan, Khasiat obat: Penurun demam, Pengobatan
      cacing gelang, akarnya untuk obat kembung, untuk obat saakit perut dan diare,
      untuk penguat bagi wanita yang melahirkan dan untuk pengobatan kadas dan kurap.
10. Efek Samping         : Tidak ada




B.     CIRI UMUM
1. Habitus                     : Pohon besar dan rimbun (dapat mencapai 30m)
2. Batang                      : Batang keras dan lurus, Ujung ranting berambut pendek dan bentuk bulat
3. Percabangan             : Monopodial

C. DAUN
1. Jenis Daun                : Majemuk trifoliatus
2. Filotaksis                  : Tersebar atau berselang-seling
3. Bentuk dan Ukuran   : Jorong-bulat telur, elliptis (4,5-27) x (2,5-17)cm
4. Margo folii                : Integer
5. Basis folii                  : obtusus, agak bulat, meruncing
6. Apex folii                  : acuminatus
7. Permukaan Daun
            a. Warna             atas : hijau mengkilat                                bawah: hijau kusam
            b. Tekstur            atas : Licin                                               bawah : Licin
8. Nervatio                   : Menyirip
9. Stipule                      : Tidak ada
10. Catatan tambahan : anak daun ujung bertangkai panjang, jauh lebih panjang dari tangkai anak
      daun sampingnya. Sering ditanam karena buahnya yang berasa manis dan agak asam.
      Ciri khas: warna merah ungu dibalik daunnya yang lebar. Pohon kecapi daya tumbuhnya cepat,
      berbatang keras, berbadan rimbun dan lebar, dapat mencapai ketinggian hingga 15-45 m

D. BUNGA

1. Bentuk Bunga                       : Tabung
2. Jumlah dan warna sepal        : 5, kuning hijau, lanset sungsang
3. Jumlah dan warna petal         : 5, kuning hijau, lanset sungsang
4. Jumlah stamen             : berberkas 1
5. Kedudukan ovarium    : superior
6. Infloresensi                           : Malai di ketiak daun
7. Braktea/brakteola                 : Tidak ada
8. Rumus bunga                        : Ca (4-5), Co 4-5, A 4-5, G (3-5)

E. BUAH
1. Tipe buah                             : Batu, Buni bulat agak gepeng
2. Bentuk dan Ukuran               : Bola pipih, 5-6cm, inti 3-5
3. Warna                                  : Kuning berambut seperti beludru

F. LAIN-LAIN
1. Getah dan Warna getah        : Ada, warna merah
2. Bau (aromatic dll)                 : Aromatik samara-samar
3. Sulur                                    : Tidak ada
4. Duri                                      : Tidak ada
5. Umbi                                    : Tidak ada
6. Rhizoma                               : Tidak ada
Sumber : http://ff.unair.ac.id/sito/index.php?search=Sandoricum+koetjape&p=1&mode=search&more=true&id=12 


Kesemek

 Buah Kesemek, "Pembaca" Musim yang Akurat

SETIAP menjelang pergantian musim, para petani umumnya sudah bersiap-siap melakukan penanaman, dengan perhitungan curah hujan akan relatif tinggi pada saat itu. Berbagai ramalan cuaca dari badan meteorologi umumnya menjadi pegangan, dalam perencanaan penanaman suatu komoditas yang disesuaikan dengan jumlah curah hujan. Kendati demikian, sejumlah petani di Jabar, terutama wilayah Priangan, sejak lama memiliki parameter tradisional untuk menghitung datangnya musim kemarau dan musim hujan. Adalah pohon buah kesemek, yang menjadi pertanda cukup ampuh membaca musim, terutama persiapan memulai atau menghentikan penanaman komoditas sayuran. Cara tradisional ini, di antaranya masih dilakukan
banyak petani di Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut. Kendati demikian, jumlah pohon kesemek kini
jumlahnya sudah sangat sedikit, karena banyak petani tak mengusahakan lagi akibat nilai jualnya sangat
rendah. ' Keberadaan pohon kesemek, umumnya tinggal sebagai tanaman pengisi kekosongan lahan, ke- .
banyakan ada di sudut-sudut kebun, lereng-lereng bukit, atau tempat lainnya yang kurang diupayakan
secara serius oleh petani. Namun demikian, keberadaan pohon kesemek selalu dituju para petani untuk
melihat pertanda datangnya musim, tanpa harus menunggu kabar dari badan meteorologi.
 
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tunas Harapan Desa Barusuda, Dias Sudiana, senada
dengan kades A. Parid P., menyebutkan, parameter yang digunakan para petani untuk melihat datangnya musim hujan atau musim kemarau, adalah dari pertumbuhan pucuk daun tanaman pohon kesemek. Daun pohon kesemek diketahui sensitif terhadap musim, suhu udara, dan rintik hujan, di mana menjelang musim kemarau pertumbuhan pucuk langsung tak tumbuh lagi sedangkan gelagat menjelang ' hujan cepat tumbuh subur. "Cara tradisional tersebut selama ini cukup ampuh, karena keakuratannya mencapai 95 persen.
Herannya, kalau mengandalkan kabar badan meteorologi dengan alat-alat modernnya itu pun mesti kami
mencari-cari, pengalaman kami tak jarang malah meleset dari perkiraan," ujar Dias.
 
Soal nilai ekonomis buah kesemek sendiri, umumnya kini sudah tak diharapkan lagi oleh para petani. menyisakan sedikit, untuk paramater musim hujan dan musim kemarau. Disebutkan Dias, dahulu saat musim panen, para bandar hanya menghargai panen buah kesemek secara pukul rata-rata per hektare Rp 1juta. Namun, nilainya kian hari tak jelas, walau pun mereka mendengar buah kesemek termasuk cukup laku di
pasaran."Kalau sekarang, ingin terjual mencapai Rp 300.000,00 saja per hektare, sulitnya bukan main.
Sepertinya, belum ada tanda-tanda perbaikan harga jual buah kesemek dari para pedagang komoditas
agro, sehingga masa depan pengusahaan pohon ini serba tak jelas," kata Dias. Menurut dia, jika memiliki prospek harga yang lebih baik, buah pohon kesemek diperkirakan kembali dipelihara dengan baik oleh para petani. Apalagi bagi masyarakat Jabar, buah yang satu ini tergolong identitas buah-buahan lokal. Sementara itu, para pedagang komoditas agro Jabar rata-rata menjual buah pohon kesemek ke Bandung dan Jakarta. Namun menurut Ketua Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jabar, Dodi Kusdinar, kini sudah ada permintaan pasar dari Malaysia, yang pemenuhan pesanan akan dicoba pada musim panen ini dari Majalengka dan Garut. Disebutkan, pasokan buah kesemek dari Jabar rata- rata 25 ton per hari, di mana pada bulan Juni s.d. Juli harganya Rp 600,00-800,00/kg di tingkat petani. Namun pasokan buah kesemek umumnya dirasakan tak stabil setiap musimnya, karena bisa meningkat bisa juga menurun. Pemasaran buah kesemek diketahui juga cukup banyak dilakukan secara eceran yang dijual secara butiran pada beberapa toko swalayan dan emperan di Singapura. Beberapa pedagang buah-buahan di sana yang ditemui "PR", umumnya menyebutkan, berbagai buah kesemek itu diperoleh dari Indonesia, namun tak jelas dari daerah mana. 
manfaat dari bua kesemek:
 
1. menjaga agar tubuh tetap langsing
zat serat yang terdapat dalam sebutir kesemek berjumlah dua kali lebih banyak dibandingkan yang terkandung dalam sebutir apel. Tentunya sangat baik dikonsumsi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Begitu juga dengan kandungan vitamin dan mineral kesemek, lagi-lagi kesemek lebih tinggi dari buah apel.
2. mencegah kanker
3. menghambat proses penuaan dini
4. menyehatkan paru-paru
5. menguatkan limpa
6. mencegah pengerasan pembuluh darah
7. menjaga tekanan darah agar tidak melewati ambang normal
8. Tepeliharanya kelenturan pembuluh darah dan stabilnya tekanan darah adalah kunci utama terpeliharanya kesehatan jantung.

Resep obat dari buah kesemek

1. Perut panas dan nyeri
Ambil 1 buah kesemek segar, kupas kulitnya lalu makan daging buahnya.
2.Tekanan darah tinggi.
Ambil 1-2 buah kesemek matang, jadikan jus. Berikan pada penderita sekali sehari.
3. Batuk disertai dahak kental
Ambil dua potong kue persimon dan 30 gram madu. Tambahkan air, kukus dalam wadah tertutup, lumatkan dan makan. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan malam hari.
4. Diare pada anak kecil
Ambil 1 potong kue persimon, sedikit nasi dan air. Giling hingga menjadi pasta.Kukus sampai masak dan berikan pada penderita. Lakukan 3 kali sehari selama 2-3 hari.

Cara membuat kue Persimon

pilih buah kesemek yg warna kulitnya sudah berubah menjadi kuning.
1.Kupas dan buang kulitnya lalu jemur.
2.Ketika dijemur, sering-sering menekan buah tersebut sehingga bentuknya berangsur-angsur menjadi gepeng.
3.setelah kering (cirinya lapisan putih pada permukaan buah terlihat jelas)
4.Kesemek kering, gepeng, dan berpermukaan putih inilah yang dinamakan kue persimon.

Sumber : http://rafflesia.wwf.or.id/library/admin/attachment/clips/2006-08-02-014-0004-006-05-0899.pdf
       http://www.google.com/imgres?um=1&hl=id&client=firefox-a&sa=N&tbo=d&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1024&bih=598&tbm=isch&tbnid=1X0vBi0Mgm1UGM:&imgrefurl=http://missyellarose.blogspot.com/2012/09/manfaat-buah-kesemek.html&docid=qxfLHSIxjo_NtM&imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiitwvM7WL0PmjifKtPwJP6twT7Z95bg5uGe6wshmCzxiCvop9jraeiJbz1PRyCvPrl2VcYIpZCTZuP_yXuBbJTu2fdNJe8tLBgTwtsrwPmTHMCXY5ukKn-9VaxH7HlsnMgZ5pISqv-bSXB/s1600/kesemek.jpg&w=448&h=336&ei=41z3UK6uMoO3rAfu7YHwDw&zoom=1&iact=hc&vpx=305&vpy=47&dur=1766&hovh=194&hovw=259&tx=152&ty=127&sig=116929133047188924016&page=1&tbnh=136&tbnw=142&start=0&ndsp=17&ved=1t:429,r:2,s:0,i:91
http://indonesiaindonesia.com/f/105457-manfaat-buah-kesemek/



















Read More..