Arang dapat melakukan berbagai fungsi ini karena kemampuannya untuk menarik bahan-bahan lain ke permukaannya dan menahannya di situ. Inilah yang disebut dengan “adsorption” (penyerapan dengan menempelkan bahan yang diserap, bukan absorpsi). Satu sendok teh bubuk arang memiliki permukaan lebih dari 10.000 kaki persegi. Jurnal kesehatan Inggris,membahas tentang kemampuan luar biasa kulit manusia untuk mengizinkan perpindahan cairan, gas, dan bahkan partikel mikro melalui membran dan pori-porinya yang memiliki daya serap, melalui penggunaan arang aktif yang lembab dalam bentuk kompres dan pasta, yang sesungguhnya dapat menarik bakteri dan racun melalui kulit diserap oleh pasti dan kompres tersebut! Artikel ini membahas tentang penggunaan kompres arang untuk mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi baunya. Namun pasta arang harus dijaga tetap lembab dan hangat agar proses penyembuhan ini berlangsung.
Para dokter Mesir kuno, juga Hippokrates (tabib Yunani) menyarankan penggunaan arang untuk pengobatan. Orang-orang Indian Amerika Utara menggunakannya untuk penyakit masuk angin dan infeksi kulit. Arang menyembuhkan bengkak dan memar. Sebuah penelitian di tahun 1981 menemukan bahwa arang aktif mengurangi jumlah gas yang dihasilkan akibat makan kacang-kacangan dan makanan pembentuk gas lainnya. Arang menyerap kelebihan gas bersama dengan bakteri yang membentuk gas tersebut. Arang aktif membantu mengurangi nafas bau, karena arang membersihkan bau mulut maupun saluran pencernaan. Arang juga membantu membersihkan darah. Arang meringankan gejala diare karena tegang, diare di perjalanan (turista), kejang usus besar, radang pada pencernaan dan lambung. Untuk masalah seperti ini, ambillah 1-1½ sendok teh bubuk arang hingga 3 kali sehari. Karena makanan akan mengurangi keefektifannya, gunakan arang di antara jam makan (sedikitnya dua jam setelah makan). Aduklah arang dengan segelas air dan kemudian minum; atau campur arang pada sendok dengan minyak zaitun lalu ditelan. Arang juga diletakkan di dalam masker gas selama Perang Dunia I; dan arang menangkal gas beracun secara efektif. Bau busuk, yang disebabkan oleh radang pada kulit, telah dihilangkan dengan meletakkan kain berisikan bubuk arang pada kantong plastik.
Arang juga digunakan untuk pengobatan luar menyerap cairan luka, bakteri dan racun-racun secara efektif. Dan dalam bentuk pasta dan kantong, arang mengobati infeksi pada muka, kelopak mata, kulit atau bagian-bagian lainnya. Arang adalah salah satu bahan terbaik dalam bentuk pasta untuk mengobati keracunan jamur, sengatan serangga, gigitan laba-laba beracun, dan berbagai jenis gigitan ular.
Arang juga digunakan untuk menjernihkan air, udara dan untuk menghilangkan bau tak sedap dan unsur-unsur kotor pada makanan.
Arang adalah pengobatan yang paling banyak digunakan ketika berbagai jenis racun tertelan. Arang juga digunakan untuk diare dan gangguan pada pencernaan. Arang digunakan untuk bayi baru lahir yang terkena sakit kuning, reaksi akibat keracunan tanaman oak dan ivy dan banyak penyakit lainnya.
Seluruh penelitian menunjukkan bahwa arang adalah tidak berbahaya ketika terhirup, tertelan atau terkena kulit secara tidak sengaja. (Namun jikalau tertelan terlalu banyak, arang dapat menyebabkan sembelit ringan). Arang tidak menyebabkan alergi. Namun yang terbaik adalah tidak menggunakan lebih dari 12 minggu secara berturut-turut. Jangan menggunakan arang dalam jangka waktu lama. Arang dari roti gosong tidak boleh digunakan, karena bahan ini mengandung karsinogen (pemicu kanker). Jangan makan makanan gosong. Briket arang adalah amat berbahaya, karena telah ditambahi bahan-bahan kimia minyak bumi.
Jenis arang yang paling efektif adalah arang aktif. Proses ini 2 hingga 3 kali lebih efektif dibandingkan dengan arang biasa. Pertama, haluskan arang menjadi tepung, kemudian panasi dalam tempat kering (dalam oven atau disangrai). Cara ini membuka bagian arang dan membuat permukaannya lebih luas, sehingga dapat menyerap lebih banyak. Ilmu pengetahuan kedokteran modern menggunakan Arang Aktif USP, sebuah bahan karbon arang kayu yang dibuat secara alami sehingga tidak mengandung bahan karsinogen (pemicu kanker). Arang harus disimpan di dalam tempat yang disegel rapat, karena arang dapat segera menyerap bahan-bahan kotor dari udara. (jikalau tutup dari tempat penyimpanan arang terbuka, sebagian arang akan membersihkan ruangan di mana arang itu ada, terutama udara yang berkontak dengan arang tersebut).
Cara menggunakan arang adalah: campur bubuk arang dengan air, aduk dan telan. Atau gunakan pada permukaan kulit. Arang tidak berbau dan tidak berasa. Bubuk arang aktif menyerap secara maksimal dalam waktu satu menit atau lebih setelah diminum. Arang dapat juga diletakkan dalam kapsul gelatin lalu ditelan (Gelatin biasanya diproses dari hewan). Namun arang ini akan bereaksi lebih lambat dibandingkan dengan menelan bubuk arang yang dicampur air. Arang juga dapat dicampur dengan sedikit jus buah sebelum ditelan; tetapi tentu saja, arang akan menyerap jus itu juga. Ini bukanlah masalah jika jus itu dilarutkan atau cukup banyak arang dimasukkan ke dalam jus tersebut. Pasta arang yang dijaga tetap lembab dan hangat sesungguhnya menarik racun keluar dari lapisan kulit. Ini adalah karena kulit adalah selaput yang dapat menyerap, yang mengizinkan berbagai jenis cairan dan gas keluar dan masuk ke dalam tubuh. Buatlah cukup pasta arang untuk menutupi bagian yang luka. Pasta ini dapat juga dibuat dengan mencampurkan bahan flaxseed atau tepung jagung dengan arang aktif, dalam sebuah mangkuk, kemudian tambahkan air panas secukupnya sehingga membentuk pasta cukup kental. Kemudian ratakan pasta ini di atas kain katun, lalu ditutup dengan kain yang sama. Letakkan bahan pasta ini di atas bagian yang akan dirawat dan tutupi dengan sepotong plastik. Bungkus dengan kain lalu ikat dan beri plester atau peniti, supaya pasta tetap ditempatnya.
Gunakan
pasta arang selama 1 atau 2 jam. Jika digunakan pada waktu tidur malam,
biarkan selama semalam. Penyerapan terjadi segera. Ketika diangkat,
cuci atau bersihkan pelan-pelan bagian yang dirawat dengan air sejuk.
Ulangi jikalau diperlukan. Yang terbaik adalah pasta harus diganti
setiap 6-10 jam. Jangan menempelkan bubuk arang langsung kepada kulit
yang luka, karena dapat menyebabkan bekas seperti tattoo, kulit menjadi
hitam untuk beberapa lama. Arang aktif diperlukan secara hukum sebagai
bagian dari peralatan standar dalam banyak ambulans, untuk memberi
pertolongan pada keracunan. Ini adalah pilihan pertolongan pertama
dokter.
Percobaan-percobaan
ilmiah, yang dilakukan selama bertahun-tahun, menguji keefektifan arang
sebagai anti racun. Dalam satu penelitian, racun ular kobra 100 kali
lipat dosis yang mematikan dicampur dengan arang dan disuntikkan kepada
binatang percobaan. Binatang itu tidak terpengaruh oleh racun itu. Dalam
eksperimen-eksperimen lain, arsenik dan strychnine
dicampurkan ke dalam arang dan kemudian ditelankan kepada manusia dalam
penelitian laboratorium. Orang ini bertahan,meskipun dosis racun sekitar
5 hingga 10 kali dosis mematikan. Karena obat-obatan dokter adalah
senyawa-senyawa kimia, semuanya bersifat racun dalam tingkatan yang
berbeda-beda. Oleh karenanya, jikalau arang digunakan bersama-sama
dengan obat-obatan itu, atau segera setelah meminum obat dokter, arang
akan cenderung menyerap dan tidak mengaktifkan obat-obatan tersebut.
Oleh karenanya,dokter menyarankan agar anda hanya menggunakan arang dua
jam sebelum atau setelah meminum obat dokter.
Dokter menggunakan arang terutama untuk 7 tujuan yang berbeda, yaitu:
- Untuk mengobati gigitan ular, laba-laba, dan serangga (38).
- Untuk mengobati keracunan secara umum, termasuk overdosis atau kelebihan aspirin, Tylenol dan obat-obatan lain (10, 30, 48, 49, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 62, 63).
- Untuk mengobati beberapa jenis disentri, diare, gangguan pada pencernaan, dan penyakit mulut dan kuku (20, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 37, 38, 48).
- Untuk mengobati infeksi dan bau busuk pada luka (48, 50, 58, 59).
- Untuk menghilangkan racun sampingan yang menyebabkan anemia pada pasien kanker (33, 50, 54).
- Untuk menyaring racun dari darah pada penyakit hati dan ginjal (31, 48, 65).
- Membersihkan darah dalam transfusi darah (48, 60, 65).
Meskipun
arang aktif dapat digunakan sebagai antiracun dalam keracunan karena
sebagian terbesar obat-obatan dan bahan-bahan kimia, arang tidak
efektif terhadap bahan berikut: sianida, alkohol, basa akustik (seperti
larutan basa), asam mineral, atau asam borak. Basa kuat dan
keracunan asam perlu diobati dengan larutan dengan Ph kebalikannya.
Misalnya, sambil menunggu ambulans atau pertolongan tiba, bubuk kalsium
dilarutkan dalam air akan membantu mencairkan asam dan cuka membantu
mencairkan basa. Segeralah konsultasi kepada Pusat Pengawasan Keracunan
atau dokter untuk memperoleh petunjuk dan informasi tentang pertolongan
pertama bagi keracunan. Ketika dicampur air dan ditelan untuk menawarkan
racun, arang menyerap racun atau obat, melumpuhkannya. Kemudian arang
membawanya melalui saluran pencernaan dan keluar dari tubuh. Arang tidak
diserap, tidak dinetralkan, ataupun diolah oleh tubuh.
Dalam
keadaan darurat keracunan, jikalau korban masih sadar, pertama-tama
usahakan dia bisa muntah (kecuali jika ia telah menelan zat asam)
jikalau bisa dilakukan dengan cepat. Ipecac biasanya digunakan
sebagai pemicu muntah. Dosisnya adalah ½ ons untuk anak-anak dan 1 ons
untuk orang dewasa. Muntah akan mengeluarkan 30% dari racun dari dalam
lambung. Kemudian berikan arang untuk membantu melemahkan sisa racun
70%. Dosis umum adalah 5-50 gram arang, tergantung umur dan ukuran
tubuh. Orang dewasa harus diberikan setidaknya 30 gram (sekitar ½
cangkir bubuk arang tidak dipadatkan), bergantung kepada jumlah racun
yang ditelan. Dosis yang lebih besar diperlukan jikalau korban baru saja
makan. Dosis 200 gram (3 ½ cangkir diberikan jikalau keracunan
berat. Arang akan mencapai jumlah penyerapan maksimal dalam satu menit.
Semakin cepat diberikan, semakin sempurna penyerapan racun. Selalu
simpan sebotol besar arang aktif di rumah anda! Dosis dapat diulang
setiap empat jam hingga arang muncul dalam feses atau kotoran.
Jangan pernah memberikan arang, atau apapun, kepada orang yang tidak sadarkan diri.
Segera hubungi dokter atau ambulans. Jangan memberikan arang sebelum
memberikan obat pemicu muntah (supaya orangnya muntah), karena arang
akan menetralkan obat pemicu tersebut. Ingatlah bahwa arang tidak akan
bekerja pada racun asam keras atau basa keras.
Berikut ini adalah sejumlah 100 zat-zat yang diserap oleh arang:
Acetaminophen
/ Aconitine / Amitriptyline / hydrochloride / Amphetamine / Antimony /
Antipyrine / Arsenik/ Aspirin / Atropine / Barbital, Barbiturates /
Ben-Gay / Benzodiazepines / Cantharides / Kamfer / Chlordane/
Chloroquine / Chlorpheniramine / Chlorpromazine/ Kokain/ Colchicine /
Congesprin / Contact / Dalmane / Darvon / Delphinium / Diazepam / 2-,
4-Dichlorophenoxyacetic acid / Digitalis (Foxglove) /Dilantin /
Diphenylhydantoin / Diphenoxylates /Doriden / Doxepin / Elaterin /
Elavil / Equanil / Ergotamine/ Ethchlorvynol / Bensin / Glutethimide
/Golden chain / Hemlock / Hexachlorophene / Imipramine / Iodine / Ipecac
/ Isoniazid / Minyak tanah / Timah asetat / Malathion / Mefenamic acid /
Meprobamate /Merkuri Klorida / Merkuri / Methylene blue / Methyl
salicylate / Miltown / Morfin / Multivitamins dan minerals / Muscarine /
Narcotika / Neguvon / Nikotin/ Nortriptyline / Nytol / Opium / Oxazepam
/ Parathion/ Penicillin / Pentazocine / Pentobarbital / Pestisida
/Phenobarbital / Phenolphthalein / Phenol / Phenothiazines/
Phenylpropanolamine / Placidyl / Potassium permanganate / Primaquine /
Propantheline /Propoxyphene / Quinacrine / Quinidine / Quinine
/Bahan-bahan radioaktif / Salicylamide / Salicylates /secobarbital /
Selenium / Serax / Silver / Sinequan /Sodium Salicylate / Sominex /
Stramonium / Strychnine/ Sulfonamides / Talwin / Tofranil / tembakau
/Yew / Valium / Veratrine / Some garam-garaman perak dan antinomy /
berbagai jenis herbisida (32, 39).
Sumber referensi:
1 - British Medical Journal, August 26, 1972.
2 - David O. Conney, Activated Charcoal, p. 47.
3 - Acta Pharmacologica et Toxicologica, 4:275, 1948.
4 - Journal of the American Medical Association (JAMA), May 29, 1915.
5 - Cooney, p. 33.
6 - JAMA, December 8, 1969.
7 - Bulletin de la Society de Chime Biologique, October-December 1945.
8 - Journal of animal Science, February 1972.
9 - Cooney, p. 63.
10 - Clinical Toxicology, March 1970.
11 - Annals of Emergency Medicine, November 1980.
12 - AMA Archives of Industrial Health, December 1958.
13 - Archives of Environmental Health, December 1960.
14 - JAMA, August 18, 1978.
15 - Comptes rendus Hebdomadaires des Séance de Academie des Sciences, November 19, 1928.
16 - Toxicology and Applied Pharmacology, September 1973.
17 - JAMA, September 22, 1969.
18 - Management of Poisoning, Pediatrics for the Clinician, p. 325.
19 - JAMA, June 15, 1984.
20 - Patient Care, October 30, 1977, p. 152.
21 - Eye, Ear, Nose and Throat Monthly, December 1968.
22 - Journal of the American Geriatrics Society,May 1964.
23 - JAMA, May 1964.
24 - Chirurg, April 1948.
25 - Quarterly Journal of Pharmacology, July-September 1928.
26 - Cooney, p. 123.
27 - Cooney, p. 131.
28 - Cooney, p. 133.
30 - Nature 184, October 10, 1959.
31 - Medical World News, February 17, 1967.
32 - Cooney, p. 145.
33 - Lancet, 1:1301, 1974.
34 - Annals of Internal Medicine, 93:446-449, 1980.
35 - British Medical Journal, November 25, 1978.
36 - Medical Tribune, April 12, 1978.
37 - Surgery, Gynecology, and Obstetrics, 96:873-878, 1930.
38 - A. Thrash, Home Remedies, 1981.
39 - Common Poisons & Injurious Plants, U.S. Department of Public Health, 1967-7004.
41 - Pediatrics, September 1974.
42 - American Journal of Hospital Pharmacy (AJHP), September 1976.
43 - AJHP, June 1979.
44 - AJHP, August 1979.
45 - Clinical Toxicology, May 1975.
47 - Hospital Formulary, 1983.
48 - Martingale Extra Pharmacopeia, 28th edition, p. 72, 1982.
49 - AMA Drug Evaluations, 5th edition, 1983.
50 - Marjorie Baldwin, M.D., Wildwood Sanitarium and Hospital, Wildwood, Georgia.
51 - Conn’s Current Therapy 1984, pp. 925, 927.
52 - Merck Manual, 14th edition.
53 - American Society of Hospital Pharmacists, 1976.
54 - Facts and Comparisons, 1981.
55 - Klin Wochenschr, 1982.
56 - Our Earth, Our Cure, R. Dextreit, 1974.
57 - Effect of Orally Administered Activated Charcoal on Intestinal Gas, Hall, Thompson & Strother, Loma Linda Medical School, 1981.
58 - Prevention, February 1981.
59 - Lancet, September 13, 1980.
60 - American Medical News, June 22, 1984.
61 - European Journal of Pharmacology, 24:557, 1983.
62 - Pediatric Clinics of North America, August 1970.
63 - Hospital Pharmacy News, May 1984.
64 - Journal of Pediatrics, July 1979.
65 - British Medical Journal, October 7, 1972.
No comments:
Post a Comment