Masih ingat era 1980 ketika menyetrika menggunakan bara arang? Arang
dibakar hingga membara dalam setrika besi yang di depannya terdapat
pengunci berbentuk
ayam jantan. Cara itu kini ditinggalkan dan
digantikan setrika listrik yang lebih praktis. Namun, bukan berarti
arang tak lagi digunakan.Pada abad ke-20, barang gosong itu justru makin
luas penggunaannya. Riset terbaru, arang diubah menjadi penghantar zat
antikanker pada tubuh manusia.
Penelitiannya dilakukan Japan Science and Technology Agency dan Japan
Cancer Insitute, Jepang. Arang atau karbon diubah menjadi nanohorn,
sejenis batang berukuran sepersejuta meter yang salah satu ujung
silindernya meruncing dan tertutup seperti tanduk. Pada ujung itu,
disempalkan butiran 1-2 nanometer obat kanker bernama cisplatin. Mirip
memasukan obat ke dalam kapsul.
Setelah disuntikkan ke tubuh
pasien, nanohorn mengalir dalam darah, tidak menyebar ke seluruh tubuh
tetapi hanya terakumulasi di dalam sel-sel kanker.
Sebab, sifat sel
kanker lebih mudah menyerap benda-benda berukuran 100 nanometer
dibandingkan sel tubuh lainnya. Setelah berkumpul di dalam sel
kanker, obat dalam kapsul nanohorn itu perlahan lepas untuk mematikan
sel kanker. Sistem penghantar obat itu lebih efektif untuk pemusnahan
kanker dan tumor serta tanpa efek samping.
Awet muda
Penggunaan arang sebagai obat dalam sebetulnya bukan baru. Sejak 1500
SM, masyarakat Mesir menggunakan arang sebagai penyembuh luka dan
pembersih usus halus setelah makan. Lantas, 1.100 tahun kemudian
Hipokrates menggunakan barang kelam itu untuk perawatan pengidap
epilepsi, klorosis, dan antraks. Pada 1831, di depan pelajar di French
Academy of Medicine, Profesor Touery berdemontrasi minum racun
strychnine yang dicampurkan butiran hitam asal pembakaran. Hasilnya, ia
tetap hidup dan menjelaskan penyebabnya.
Menurut Professor Tourey, arang tak berbau dan tak berasa mampu
menyerap 60% zat beracun di dalam tubuh yang masuk ke seluruh jaringan
pencernaan seperti usus halus, usus besar, dan perut. Ia efektif bekerja
1,5 jam setelah konsumsi. 'Arang memiliki pori yang banyak dan luas,
sehingga kemampuan menyerapnya tinggi,' kata Tjuju Nurhayati, peneliti
di Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor.
Penelitian lain dilakukan Richard C. Kaufman, Ph.D dari National
Health Federation, Minessota, Amerika Serikat. Arang terbukti bersifat
antipenuaan dan memperpanjang umur sebanyak 40% hewan percobaan. Itu
karena arang menjaga sensitivitas tubuh dari bahan kimia dan racun yang
merusak sel tubuh. Arang juga menyeimbangkan metabolisme lemak,
menurunkan kinerja sintesis protein pemicu penuaan, penurunan RNA,
penghambat arteriosklerosis dan fibrosis. Dosis yang dianjurkan sebanyak
30 gram per hari diminum 2 kali seminggu saat perut kosong.
Arang sebagai pereduksi kolesterol dan penghambat penyakit dilansir
oleh British Journal of Nutrition. Sejumlah pasien berkolesterol tinggi
yang diberi konsumsi 8 g arang per hari turun 25% dari total kolesterol,
41% kolesterol jahat LDL (low density lipoprotein), serta
melipatgandakan rasio HDL/LDL kolesterol. Itu karena arang menyerap
penyumbat jantung dan melancarkan peredaran darah koroner.
Pupuk
Selain menjaga kesehatan tubuh manusia, arang juga digunakan untuk
kebutuhan lain. Di Jepang, misalnya, arang merupakan komponen utama
upacara minum teh sejak 1522. 'Arang yang digunakan harus tak berbunyi,
tanpa berasap, dan tak berbau,' kata Jhoni W Utama, direktur PT Dian
Niaga, eksportir arang di Jakarta. Arang digunakan untuk menghangatkan
air pada suasana sakral yang tenang dan damai.
Untuk pertumbuhan tanaman teh pun tak bisa lepas dari jasa charcoal-nama dagang arang di dunia. Takehiko Hoshi dari Tokai University, Jepang, meneliti efek arang terhadap tanah perkebunan teh
selama 10 tahun di bagian timur Shizuoka, Jepang. Arang yang ditaburkan
di sekeliling tanaman teh masing-masing 100 g memberikan efek
pertumbuhan tinggi dan volume produksi meningkat 40% dibanding tanaman
yang tak ditaburi arang. Penyebabnya, arang mengubah air
yang terperangkap dalam tanah menjadi air mineral lantaran berikatan
dengan mineral-mineral arang.
Arang juga mengikat nutrisi di udara seperti nitrogen penyebab pH di
dalam tanah tetap netral. 'Selain kaya mineral arang juga bersifat
antibakteri dan beberapa jenis asam-asam penyubur tanaman,' kata Tjuju.
Konsep itulah yang diterapkan Korea Selatan untuk menjaga kesuburan
rumput lapangan golf. 'Minimal satu ton arang batok kelapa untuk
lapangan golf yang dipakai di lapisan ketiga,' kata Jhony. Manfaatnya,
menyerap kelembapan berlebih sehingga cendawan tidak berkembang dan
menghalau hama-hama perusak rumput.
Penggunaan lainnya sebagai pakan kambing seperti di diriset Do Thi
Thanh Vana dari Goat and Rabbit Research Centre, Hatay, Vietnam. Ia
menguji 42 kambing di National Institute of Animal Husbandry, Hanoi,
Vietnam. Pertumbuhan bobot kambing yang diberi pakan 10 g arang per kg
bobot tubuh selama 12 minggu lebih cepat; 53 g/hari. Sementara kambing
tanpa arang hanya 30 gram/hari.
Baju arang
Dari sekian banyak faedah arang, penggunaan terbesar sebagai karbon
aktif. Maksudnya, arang diubah struktur karbonnya dengan dibebaskan dari
ikatan unsur lain sehingga permukaan dan pusat aktifnya menjadi luas.
Awalnya, luas permukaan arang berkisar 300 m2/g setelah diaktivasi
menjadi 3.500 m2. Semakin luas pusat aktif arang, daya absorsi terhadap
cairan dan gas lebih tinggi. Daya serapnya mencapai 25-1.000% dari bobot
arang aktif.
Arang-arang itu dibentuk dalam berbagai rupa, antara lain dinding
partisi, penyegar kulkas, vas bunga, dan ornamen meja. 'Bahkan di Taiwan
dijadikan baju, selimut, kaus kaki, dan tirai', kata Jhonny. Hal itu
dilakukan oleh Ema Hsieh dari Taiwan's Industrial Technology Research
Institute, Taiwan.
Hasil penelitian Ema, arang mampu melepaskan sinar ultra inframerah
yang menghangatkan tubuh. Ia memperbaiki peredaran darah, melepaskan ion
negatif yang menyeimbangkan energi dalam tubuh, serta bekerja pada
sistem parasimpatetik sebagai penenang pikiran dan badan. Benang arang
bersifat antimikroba, menyerap bau lebih baik, dan menghalau radiasi
gelombang elektromagnetik perusak sel tubuh.
Dengan segudang manfaat itu, sudah sewajarnya kita memperlakukan
arang tak sekadar barang gosong pemanggang daging satai atau pun
penjernih air seperti yang selama ini diaplikasikan. Di balik legamnya,
barang gosong itu kaya manfaat. (Vina Fitriani).
Sumber : http://www.arangobatajaib.org/carapemakaian/57-minum-arang-sehat-dan-awet-muda
No comments:
Post a Comment