Thursday, December 20, 2012

ALL About Kecubung : Berbahaya Sekaligus Bermanfaat

Kecubung
Kecubung tidak hanya berguna sebagai tanaman pembius. Khasiat lain yang bisa didapat dari kecubung ternyata cukup banyak. Beberapa di antaranya adalah sebagai obat sakit gigi dan asma.

Kecubung (Datura metel L) selama ini dikenal sebagai tanaman yang berefek negatif. Tanaman yang bunganya berbentuk terompet ini kerap disalahgunakan untuk penghilang kesadaran atau sebagai zat pembius karena daun kecubung berkhasiat anestesi. Hal itu terutama karena tanaman ini mengandung metil kristalin yang mempunyai efek relaksasi pada otot lurik.

Karena bentuknya yang seperti terompet ditambah konotasi negatif, masyarakat Amerika dan Eropa kemudian menyebutnya sebagai devil trumpet. Penyalahgunaan tersebut sebenarnya berasal dari kebiasaan sebuah kelompok masyarakat di India yang menggunakan kecubung untuk membius korban persembahan bagi dewa.
Bersifat menenangkan Hingga kini, kecubung pun masih dianggap negatif. Padahal, anggapan tersebut tidak terlalu tepat karena tanaman ini juga memiliki nilai positif. Sejak dulu, masyarakat Tionghoa menggunakan kecubung sebagai obat selesma. Bisa jadi, efek pedas, pahit, dan menghangatkan inilah yang membuat kecubung dimanfaatkan untuk obat flu.

Di India, biji kecubung yang dihaluskan dan dicampur lemak menjadi obat luar bagi penderita impotensi. Selain itu, obat tersebut dipercaya mampu menambah daya tahan seksual. Manfaat lain dari kecubung, selain untuk mengatasi flu dan impotensi, juga baik untuk meredakan asma dan sakit gigi.

Dalam situs Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disebutkan bahwa kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid. Senyawa alkaloid tersebut terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik. Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina.

Seorang ahli tanaman obat, dr Setiawan Dalimartha, menjelaskan bahwa zat yang bermanfaat sebagai pereda asma adalah hipociamin dan skopolamin yang besifat antikholinergik. Efek dari zat tersebut sangat meringankan penderita asma.

Alkaloid dapat melebarkan kembali saluran pernapasan yang menyempit akibat serangan asma. Lalu, skopolamin juga mempunyai aktivitas depresan untuk susunan saraf pusat sehingga kerap digunakan sebagai obat antimabuk.
Harus hati-hati Yang perlu diperhatikan, penggunaan kecubung bisa berefek samping. Keracunan bisa saja terjadi. Menurut Endah Lasmadiwati, ahli tanaman obat dari Taman Sringanis Bogor, penggunaan daun kecubung yang hanya diremas dan ditempelkan pada dahi bisa membuat orang mabuk.
Itu sebabnya, kita harus sangat hati-hati dalam penggunaan kecubung. Paling tidak, berkonsultasilah dengan ahli tanaman obat atau dokter sebelum menggunakan ramuan kecubung.

Gejala keracunan yang biasanya timbul, terutama akibat zat atropin dan skolopamin, adalah mulut kering, sembelit, sensitif terhadap cahaya, dan sakit mata. Pemberian antasida umumnya digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Kecubung banyak dijumpai di daerah berhawa sejuk. Di beberapa daerah, kecubung dinamai dengan kucubung (Sunda) dan kacubung (Madura). Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu. Mahkota bunganya mirip terompet berwarna putih keunguan.

Kecubung berbunga putih dianggap paling beracun dibandingkan dengan jenis lain yang juga mengandung zat alkaloid. Maka dari itu, penggunaannya harus sangat hati-hati dan hanya terbatas sebagai obat luar.
Senyawa alkaloid ini terdapat di semua bagian tumbuhan kecubung, mulai dari akar, tangkai, daun, bunga, buah, hingga bijinya. Namun, kandungan terbesar terdapat pada akar dan biji. Bila keracunan ramuan kecubung, usahakan jangan sampai tertidur. Minumlah kopi yang keras dan jangan lupakan untuk menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.
Sumber : http://health.kompas.com/read/2010/10/21/13450463/Bahaya.dan.Manfaat.Daun.Kecubung

“Terompet Setan” Sembuhkan Impotensi

KECUBUNG (datura metel l) selama ini dikenal sebagai tanaman yang mempunyai efek negatif.  Tanaman yang bunganya berbentuk terompet ini kerap disalahgunakan untuk penghilang kesadaran atau zat pembius. 

Kandungan metil kristalin yang ada pada tanaman kecubung mempunyai efek relaksasi pada otot lurik sehingga menyebabkan orang yang mengkonsumsinya kehilangan kesadaran. Saking kerasnya pengaruh bius dalam tanaman ini penggunaan daun kecubung yang hanya diremas dan ditempelkan pada dahi saja bisa membuat orang mabuk.

Masyarakat Amerika dan Eropa menyebutnya sebagai Devil Trumpet (terompet setan) karena bentuk bunganya yang  seperti terompet ditambah konotasi negatif tentang khasiat tumbuhan ini yang membuat hilang kesadaran. Konotasi negatif terhadap tumbuhan ini berasal dari kebiasaan sebuah kelompok masyarakat di India yang menggunakan kecubung untuk membius korban persembahan bagi dewa.

Selain memiliki efek negatif tumbuhan ini juga juga memiliki nilai positif.  Masyarakat dari berbagai belahan dunia memanfaatkan khasiat dan kegunaan “terompet setan” ini.  Sejak zaman dahulu masyarakat di India percaya tanaman ini juga dapat mengatasi masalah kejantanan pada pria. Mereka mengolah tanaman ini menjadi obat agar mr penis kembali perkasa caranya dengan menghaluskan biji kecubung. Setelah halus biji kecubung yang dihaluskan dan dicampur lemak, ramuan tersebut menjadi obat luar bagi penderita impotensi.  Selain itu, obat tersebut dipercaya mampu menambah daya tahan seksual.

Masayarakat Tionghoa menggunakan kecubung sebagai obat selesma. Bisa jadi karena efek pedas, pahit, dan menghangatkan inilah yang membuat kecubung dimanfaatkan untuk obat flu, selain itu kecubung juga dipercaya baik untuk meredakan asma dan sakit gigi. Menurut siaran pers yang dirilis South East Asian Medicine Research Institute, November 2000 Sepotong akar kecil digiling dengan sedikit jahe dapat menyembuhkan sakit asma. akar kecubung juga dapat digunakan untuk obat kolera. Selain itu akar kecubung juga bisa digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri pada gigi yang sakit, dengan cara menggosokkan akat tersebut pada gusi . Cara lain mengobati asma ialah dengan menghisapnya sebagai campuran rokok, untuk campuran rokok yang digunakan daunnya bahkan sering bungannya dan kadang-kadang akar atau bijinya. Bahan-bahan tersebut dikeringkan dahulu lalu dicampur dengan rokok sigaret baru dihisap.

Dalam situs Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disebutkan bahwa kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid. Senyawa alkaloid tersebut terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik. Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina. Alkaloid yang sebagian terdapat dalam akar dan biji tumbuhan kecubung, memiliki kadar antara 0.4 – 0.9%. Sedangkan dalam daun dan bunganya kadar alkaloid tersebut terdiri dari hyosiamin (atropin) dan skopolamin. Senyawa alkaloid membuat sifat racun daun kecubung sangat keras, sehingga hanya dipakai sebagai obat luar saja.

Zat-sat tersebut sangat bermanfaat untuk meredakan penyakit asma, zat yang bermanfaat sebagai pereda asma adalah hipociamin dan skopolamin yang besifat antikholinergik. Efek dari zat tersebut sangat meringankan penderita asma. Selain itu zat Alkaloid dapat melebarkan kembali saluran pernapasan yang menyempit akibat serangan asma. Lalu, skopolamin juga mempunyai aktivitas depresan untuk susunan saraf pusat, sehingga kerap digunakan sebagai obat antimabuk.

Daun-daunan kecubung yang segar dapat digunakan untuk membersihkan ketombe. Tumbukan daunnya dicampur bawang merah dan jahe dapat mengobati sakit pinggang, linu-linu pada otot, dan sendi-sendi serta penyakit encok. Daun kecubung juga bisa digosokkan sebagai obat luar pada pipi yang terkena sakit gigi.
Kecubung juga bermanfaat untuk mengobati penyakit rematik dan pembengkakan, caranya ialah dengan merebus daun kecubung. Daun yang direbus tadi dioleskan pada kaki untuk mengobati reumatik dan pembengkakan. Rendam daunnya dalam minyak kelapa dan dapat dipakai sebagai obat tetes untuk sakit telinga yang berbisul.

Caranya? Tujuh atau delapan helai daun kecubung diiris halus kemudian dikeringkan (dijemur matahari). Irisan daun yang kering itu lalu dicampur dengan lima sendok makan minyak kelapa murni dalam botol. Botol yang telah diisi campuran dan minyak kelapa diletakkan di panas matahari selama 14 hari atau botol ditaruh di panci yang berisi air mendidih selama 1 jam. Selanjutnya bila minyak tersebut hendak dipakai, ampas daun lebih dahulu di buang. Cara memakainya dengan meneteskan ke dalam telinga secara teratur. Minyak kecubung ini bisa disimpan lama.

Bunga kecubung bisa juga digunakan sebagai obat, baik hanya bunga saja maupun dicampur dengan daunnya. Untuk mengobati sakit telinga juga dapat menggunakan ekstrak bunganya. Bunga disimpan dalam bentuk kering, tetapi pengeringan yang telalu lama menyebabkan berkurangnya kandungan alkaloid. Biji yang ditumbuk kemudian dicampur dengan minyak dapat digunakan untuk menggosok tulang yang terserang reumatik serta pembengkakan akibat sifilis dan bisul.

Walaupun begitu berhati-hatilah menggunakan tanaman ini karena salah-salah bisa membuat keracunan. Untuk mengkonsumsinya dengan aman berkonsultasilah dengan ahli tanaman obat atau dokter sebelum menggunakan ramuan kecubung. Gejala keracunan yang biasanya timbul akibat tanaman kecubung, terutama akibat zat atropin dan skolopamin, ialah : mulut kering, sembelit, sensitif terhadap cahaya, dan sakit mata. Pemberian antasida umumnya digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Bila keracunan ramuan kecubung, usahakan jangan sampai tertidur. Minumlah kopi yang keras dan jangan lupakan untuk menghirup udara segar sebanyak-banyaknya, cara lain mengobati keracunan kecubung ialah dengan menggunakan campuran jahe dengan air kelapa muda

Kecubung banyak dijumpai di daerah berhawa sejuk. Di beberapa daerah, kecubung dinamai dengan kucubung (Sunda) dan kacubung (Madura). Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu. Mahkota bunganya mirip terompet berwarna putih keunguan. Kecubung berbunga putih dianggap paling beracun dibandingkan dengan jenis lain yang juga mengandung zat alkaloid. Maka penggunaannya harus sangat hati-hati dan hanya terbatas sebagai obat luar. Senyawa alkaloid ini terdapat di semua bagian tumbuhan kecubung, mulai dari akar, tangkai, daun, bunga, buah, hingga bijinya. Namun, kandungan terbesar terdapat pada akar dan biji.
Khasiat untuk pengobatan
1) Asma
Bagi orang dewasa, kecubung dapat dijadikan rokok yang dihisap penderita. Caranya bunga kecubung dikeringkan, dapat pula 2 daun kecubung dikeringkan. Daun atau bunga kecubung ini lantas dilinting, lalu dibakar dan dihisap seperti rokok. Obat ini sebaiknya tidak dihisap lebih dari 1 batang dalam waktu 6 jam, karena dapat menimbulkan ketagihan sehingga tidak cocok untuk anak-anak. Penderita asma yang masih muda atau anak-anak dapat menghirup uap bakaran daun atau bunga kecubung. Caranya sama seperti di atas, hanya setelah daun atau bunga dikeringkan, bahan tersebut lantas dibakar.
2) Bisul
Petiklah daun atau bunga kecubung. Tumbuk bahan tersebut. Tempelkan tumbukan bahan ini ke bisul yang sakit. Biasanya bisul akan segera matang dan sembuh.
3) Anus turun
Bagian batang dan daun tanaman direbus lalu dijadikan obat pencuci anus.
Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/08/14/terompet-setan-sembuhkan-impotensi/

 

1 comment:

  1. wah, ngeri juga ya.
    batu kecubung juga ternyata banyak jenisnya dan khasiat batu kecubung juga dianggap bermanfaat, terutama batu kecubung asihan yang banyak dicari orang untuk pengasihan, karena itulah banyak orang yang sengaja mengoleksi jenis jenis batu kecubung, walaupun harga batu kecubung memang masih terjangkau.
    ada juga yang mengoleksinya sebagai batu permata kecubung untuk cincin akik, karena itulah penambang jenis batu akik kecubung juga mulai banyak yang menjual dengan harga yang murah. namun untuk harga batu kecubung asli tetaplah mahal dibandingkan dengan harga batu akik kecubung. terima kasih atas infonya
    saya juga ingin berbagi info seputar batu kecubung DISINI>> batu kecubung asli

    ReplyDelete