Thursday, December 13, 2012

Pohon Pohonan Langkah

Leunca (Solanum nigrum L)

Nama daerah: Rampi; Ranti; Piit; Boose; Bobase
Bagian tanaman yang digunakan: Daun

Kandungan kimia: Glikoalkaloid solanin; Solasonin; Solamargin; Solasodin; Solanidin; Diosgenin; Tigogenin; Atropin; Saponin; Zat samak; Minyak lemak; Kalsium;Fosfor;Zat besi;Vitamin A dan C

Khasiat: Analgesik; Antiradang; Antibakteri

Nama simplesia: Solani Folium


Resep tradisional: 
Demam
Daun leunca 70 g; Air 5 gelas, Direbus sampai mendidih selama 15 menit, Diminum 3-4 kali sehari 
 
Diketahui bahwa leunca (Solanum nigrum L.) mengandung bahan sebagai antiseptik, anti inflammasi dan antidisentri (Heiser 1969; Vogel 1990). Menurut Akhtar dan Mohammad (1989) bahwa serbuk dari tanaman dapat sebagai ulcerogenik. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai antimalaria (Watt dan Breyer-Brandwijk,1962)
Bijinya dapat digunakan untuk pengobatan gonorrhea dan disuria (Jain dan Borthakur, 1986). Tandon dan Rao (1974) melaporkan bahwa buah dan jusnya dapat menyembuhkan penyakit perut dan demam sedangkan tunasnya dapat digunakan untuk penyakit kulit. Selain itu, bunga dan daunnya dapat digunakan sebagai penurun panas dan melawan efek overdosis dari alkohol (Heiser, 1963). Daunnya yang di jus digunakan sebagai obat cacing, nyeri pada sendi serta sakit telinga (Grieve, 1931).


Ekstrak etanolik leunca pada dosis tinggi (2 dan 5 mg/mL) dapat menginduksi apoptosis sel kanker hati HepG2 melalui peningkatan ekpresi p-JNK dan Bax, pelepasan cytochrome c, dan aktivasi caspase (Lin et al, 2007). Serta pada sel kanker yang sama diteliti solanine yang terkandung dalam ekstrak leunca menginduksi apoptosis juga melalui penurunan ekspresi Bcl-2 (Ji et al., 2008). Kemudian pemaparan selama 2 jam glikoprotein yang diisolasi dari leunca menunjukkan aktivitas sitosoksik pada sel kanker kolon HT-29 pada IC50 40 µg/mL. Serta meningkatkan ekspresi sitokrom C mitokondrial, perusakan pro-caspase-9, pro-caspase-3, dan poly(ADP-ribose) protein polymerase (PARP) pada sel HT-29 (Lee et al., 2005). Kemudian pada penelitian lain menggunakan isolasi glikoprotein hasil ekstraksi leunca pada sel HT-29 juga dapat menstimulasi ekspresi protein kinase C (PKC) dan nuclear factor (NF)kappaB melaui analisis western blot (Lim, 2005). Selain itu ekstrak etanolik buah leunca yang telah matang dapat menghambat proliferasi sel kanker payudara MCF-7 melalui apoptosis yang ditunjukkan melalui semakin banyaknya fragmentasi DNA (Son et al.,2003).
Sumber : http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2339


Dewa Ndaru / Eugenia Uniflora













 
Nama Tanaman
Tanaman         : Eugenia uniflora L.
Sinonim           : Eugenia micnelii Lamk.
Nama Daerah  :Cereme asam (Melayu), Asem selong, belimbing londo, dewandaru (Jawa) (Hutapea, 1994).        
Klasifikasi Tanaman
Divis        : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas       : Dicotyledoneae
Bangsa     : Myrtales
Suku        : Myrtaceae
Marga      : Eugenia
Jenis         : Eugenia uniflora L.
(Hutapea, 1994)  
  
Penelitian tentang Eugenia uniflora Lam. Eugenia uniflora Lam. merupakan salah satu tanaman yang memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan sebagai obat antikanker. Beberapa penelitian mengenai khasiat daun Eugenia uniflora sebagai obat antikanker telah dilakukan.
Uji sitotoksik Eugenia uniflora L terhadap sel Hela menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat mempunyai efek sitotoksik yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak etanol dan kloroform. Uji sitotoksik dilakukan dengan menggunakan metode MTT dengan seri konsentrasi 5, 10, 25, 50, 125, 250 µg/ml. Nilai IC50 ekstrak etil asetat 241,546 µg/ml dan IC50 ekstrak kloroform 244,906 µg/ml. Sedangkan pada ekstrak etanol tidak dapat ditentukan nilai IC50 nya karena tidak menunjukkan potensi penghambatannya terhadap pertumbuhan sel HeLa (Handayani, 2006).
Lee M.H. et al (2000) melakukan penelitian pengaruh Eugenia uniflora L terhadap Epstein-Barr Virus (EBV) yang sering berhubungan dengan Nasopharyngeal carcinoma (NPC). Empat senyawa tanin pada Eugenia uniflora L dan IC50 yang dimiliki yaitu gallocatechin (26,5 microM), oenothein B (62,3 microM), eugeniflorins D(1) (3,0 microM), dan eugeniflorins D(2) (3,5 microM). hasil penelitian menunjukkan bahwa eugeniflorins D(1) dan D(2) merupakan senyawa yang paling berpotensi dalam menghambat DNA polymerase pada EBV.  

"Dewandaru mempunyai antioksidan yang lebih atraktif dibanding dengan buah ataupun sayuran lainnya. Karena berdasarkan penelitian, tumbuhan tersebut mengandung sebagian besar flavonoid antioksigen dengan aktivitas lebih besar dari tokoferol (vitamin E), yang berperan pada efek anti oksidan yang dihasilkan," ujar pemenang pertama lomba karya tulis Djarum, Dita Resya saat dihubungi kompas.com, Sabtu (18/10).
Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2008/10/18/18033012/Dewandaru..Lebih.Atraktif.Tangkal.Radikal.Bebas.     
         http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=105     
 
Awar Awar / Ficus Septica





Nama Tanaman


Nama daerah : Kiciyat (Sunda),  Awar-awar (Jawa Tengah, Belitung), Barabar (Madura),  Sirih popar (Ambon), Bei, Loloyan (Minahasa); Tobotobo (Makasar); Dausalo (Bugis); Bobulutu (Halmahera Utara); Tagalolo (Ternate) (Hutapea, 1991).

Nama asing    : Papua Nugini : Omia (Kurereda), Manibwohebwahe (Wagawaga, Milne Bay), Bahuerueru (Vanapa); Filipina: Hauili (Filipino), Kauili (Tagalog), Sio (Bikol).
Nama simplisia adalah Fici septicae folium (daun awar-awar).

Klasifikasi Tanaman
Divisi       : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas       : Dicotyledonae
Bangsa     : Urticales
Suku        : Moraceae
Marga      : Ficus
Jenis         : Ficus septica Burm. F. (van Steenis, 1975)

Daun digunakan untuk obat penyakit kulit, radang usus buntu, mengatasi bisul, gigitan ular berbisa dan sesak napas. Akar digunakan untuk penawar racun ikan dan penanggulangan asma. Perasan air dari tumbukan akar awar awar dan adas pulowaras dapat digunakan untuk mengobati keracunan ikan, gadung (Dioscorea hispida dennst) dan kepiting. Jika ditumbuk dengan segenggam akar alang-alang dan airnya diperas merupakan obat penyebab muntah yang sangat manjur. Untuk obat bisul dipakai ± 5 gram daun segar Ficus septica, ditumbuk sampai lumat, kemudian ditempelkan pada bisul. Getah dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak-bengkak dan kepala pusing. Buah untuk pencahar.

sumber : http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia/ensiklopedia-tanaman-anti-kanker/a/awar-awar/ 

Mimba (Azadirachta indica Juss.)
 Nama Tumbuhan
Nama daerah  : Imba, Mimba (Jawa); Membha, Mempheuh (Madura); Intaran, Mimba (Bali)
Nama asing     : Margosier, Margosatree, Neem tree (Inggris/Belanda) (Heyne, 1987).
Nama ilmiah    : Azadirachta indica Juss.

Klasifikasi Tumbuhan

Divisi       : Spermatophyta
Subdivis  i: Angiospermae
Kelas      : Dicotyledonae
Subkelas : Dialypetaleae
Bangsa    : Rutales
Suku       : Meliaceae
Marga     : Azadirachta
Jenis        : Azadirachta indica Juss. (Tjitrosoepomo, 1996)

Tanaman mimba mempunyai beberapa kegunaan. Di India tanaman ini disebut “the village pharmacy”, 
 dimana mimba digunakan untuk penyembuhan penyakit kulit, antiinflamasi, demam, antibakteri, antidiabees, penyakit kardiovaskular, dan insektisida (McCaleb, 1986). Daun mimba juga di gunakan sebagai repelan, obat penyakit kulit, hipertensi, diabetes, anthelmintika, ulkus peptik, dan antifungsi. Selain itu bersifat antibakteri dan antiviral (Narula, 1997).
Seduhan kulit batangnya digunakan sebagai obat malaria. Penggunaan kulit batangnya yang pahit dianjurkan sebagai tonikum. Kulit batang yang ditoreh pada waktu tertentu setiap tahun menghasilkan cairan dalam jumlah besar. Cairan ini diminum sebagai obat penyakit lambung di India. Daunnya yang sangat pahit, di Madura digunakan sebagai makanan ternak. Rebusannya di minum sebagai obat pembangkit selera dan obat malaria (Heyne, 1987).

Sumber : http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=419

Jamblang (Syzygium cumini [Linn. ] Skeels.)


Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: jambe kleng (Aceh), jambu kling (Gayo), jambu kalang (Mink.). ]awa: jamblang (Sunda), juwet, duwet, d. manting (Jawa), dhalas, d. bato, dhuwak (Madura). Nusa Tenggara: juwet, jujutan (Bali), klayu (Sasak), duwe (Bima), jambulan (Flores) . Sulawesi: raporapo jawa (Makasar), alicopeng (Bugis). Maluku: jambula (Ternate). Melayu: jamlang, jambelang, duwet. NAMA ASING Hainan pu tao, wu kou guo, zi pu tao (C), waa (T), java plum, black plum, jambolan, jambul (I). NAMA SIMPLISIA Syzygii cumini Cortex (kulit kayu jamblang), Syzygii cumini Semen (biji jamblang).

BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, daging buah, dan bijinya. Daging buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan. Jika daging buah dimakan, akan menyebabkan rongga mulut dan lidah berwarna ungu.

INDIKASI
Daging buah digunakan untuk pengobatan:
- kencing manis (diabetes melitus),
- batuk kronis, sesak napas (asma),
- batuk rejan, batuk pada TB paru disertai nyeri dada,
- nyeri lambung dan diare.

Biji digunakan untuk pengobatan:
- kencing manis (diabetes melitus),
- diare, disentri,
- gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri lambung, keram perut,
- keracunan strychnine (penawar racun yang tidak spesifik), dan
- pembesaran limpa.

Kulit kayu digunakan untuk pengobatan:
- kencing manis (diabetes melitus),
- diare. 


Penyakit Yang Dapat Diobati :
Daging buah rasanya asam manis, sifatnya sejuk, astringen kuat, berbau aromatik. Berkhasiat melumas organ paru, menghentikan batuk, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), memperbaiki gangguan pencernaan, merangsang keluarnya air liur, dan menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik). Kulit kayu berkhasiat untuk peluruh haid. Hasil penelitian menunjukkan biji, daun, dan kulit kayu jamblang mempunyai khasiat menurunkan kadar glukosa darah (efek hipoglikemik) pada penderita diabetes melitus tipe II. Penelitian di India mendapatkan hasil bahwa buah jamblang potensial sebagai obat kontrasepsi pada pria. Pada percobaan binatang, jamblang dapat mencegah timbulnya katarak akibat diabetes. Jamblang juga menurunkan risiko timbulnya atherosklerosis sampai 60--90% pada penderita diabetes. Hal ini terjadi karena kandungan oleanolic acid pada jamblang dapat menekan peran radikal bebas dalam pembentukan atherosklerosis. 

Kandungan oleanolic acid pada jamblang dan Surinam cherry (Eugenia uniflora) digunakan oleh pengobat tradisional di Amerika Selatan untuk mengurangi kerusakan pada jantung dan hati penderita kanker yang mendapat pengobatan kemoterapi doxorubicin.

Jamblang dan spesies lainnya (Eugenia caryophyllata) yang dimasak mengandung senyawa yang dapat mengaktifkan enzim glutathione S-transferase di hati. Enzim ini mempunyai khasiat detoksifikasi. Pada percobaan binatang, peningkatan produksi enzim glutathione S-transferase akan menurunkan kejadian kanker lambung sampai mendekati 80%.

Praktisi ayurvedic melaporkan bahwa daging buah jamblang dapat menurunkan kadar gula darah dalam 30 menit. Sementara biji jamblang menurunkan kadar gula dalam 24 jam. Hasil maksimum pencapaian efek hipoglikemik dari jamblang memerlukan sepuluh hari pengobatan.

Sumber : http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=219
Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis [L.] Vahl.)

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Jawa: jarong (Sunda), biron, karomenal, sekar laru, ngadirenggo (Jawa). NAMA ASING Yu long bian (C), snakeweed (I). NAMA SIMPLISIA Stachytarphetae jamaicensis Herba (herba pecut kuda).

BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah herba, bunga, dan akar. Untuk penyimpanan, setelah dicuci dan dipotong-potong, jemur sampai kering.

INDIKASI
Herba digunakan untuk pengobatan :
- infeksi dan batu saluran kencing,
- sakit tenggorokan karena radang (faringitis), batuk,
- rematik, dan
- haid tidak teratur.

Bunga dan tangkainya digunakan untuk pengobatan :
- radang hati (hepatitis A).

Akar digunakan untuk pengobatan :
- keputihan (leukore).

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 15-30 g herba kering atau 30 - 60 g herba segar, lalu minum air rebusannya.
Untuk pemakaian luar, giling herba segar sampai halus, lalu tempelkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti bisul, radang kulit bernanah, dan luka.

CONTOH PEMAKAIAN
Radang tenggorok, batuk
Sediakan 50 g herba pecut kuda segar, 2 buah kencur ukuran sedang, 2 siung bawang putih. Cuci bahan-bahan tersebut, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1/2 cangkir air gula sambil diaduk rata, lalu peras dan saring. Selanjutnya, minum air yang terkumpul, lakukan 3 kali sehari, selama 3-5 hari.
Keputihan
Cuci 50 g akar pecut kuda segar, lalu iris-iris seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari, masing-masing 1/2 gelas.
Hepatitis A
Cuci 5-10 tangkai bunga pecut kuda sampai bersih, lalu potongpotong seperlunya. Tambahkan gula batu secukupnya, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
Rematik
Cuci 30-60 g herba pecut kuda segar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
Catatan
Ibu hamil dilarang minum rebusan ramuan obat ini karena bisa menyebabkan keguguran.

Sumber : http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=244
Kelor (Moringa oleifera, Lamk.)
Nama Lokal :
Kelor (Indonesia, Jawa, Sunda, Bali, Lampung), Kerol (Buru); Marangghi (Madura), Moltong (Flores), Kelo (Gorontalo); Keloro (Bugis), Kawano ( Sumba), Ongge (Bima); Hau fo (Timor);
Daun kelor ternyata mempunyai kandungan gizi yang luar biasa, yang mungkin tidak banyak diketaui orang. Bahkan saya sendiri heran dengan betapa besar manfaat tanaman terseut bagi tubuh manusia.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit kuning (Lever), Reumatik/encok/Pegal linu, Rabun ayam; Sakit mata, Sukar buang air kecil, Alergi/biduren, Cacingan; Luka bernanah; 

1. Sakit Kuning
    Bahan: 3-7 gagang daun kelor, 1 sendok makan madu dan 1 gelas
    air kelapa hijau;
    Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air kelapa
    dan disaring. Kemudian ditambah 1 sendok makan madu dan diaduk
    sampai merata.
    Cara menggunakan: diminum, dan dilakukan secara rutin sampai
    sembuh.
2. Reumatik, Nyeri dan Pegal Linu
    Bahan: 2-3 gagang daun kelor, 1/2 sendok makan kapur sirih;
    Cara Membuat: Kedua bahan tersebut ditumbuk halus;
    Cara menggunakan: dipakai untuk obat gosok (param).
3. Rabun Ayam
    Bahan: 3 gagang daun kelor;
    Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas
    air masak dan disaring. Kemudian dicampur dengan madu dan
    diaduk sampai merata.
    Cara menggunakan: diminum sebelum tidur.
4. Sakit Mata
    Bahan: 3 gagang daun kelor;
    Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air dan
    diaduk sampai merata. Kemudian didiamkan sejenak sampai
    ampasnya mengendap;
    Cara menggunakan: air ramuan tersebut digunakan sebagai obat
    tetes mata.
5. Sukar Buang Air Kecil
    Bahan: 1 sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortel
    yang telah diparut dalam jumlah yang sama;
    Cara Membuat: Bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambah
    dengan 1 gelas air, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum setiap hari.
6. Cacingan
    Bahan: 3 gagang daun kelor, 1 gagang daun cabai, 1-2 batang
    meniran;
    Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air
    sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum.
7. Biduren (alergi)
    Bahan: 1-3 gagang daun kelor, 1 siung bawang merah dan adas
    pulasari secukupnya;
    Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air
    sampai mendidih hingga tinggal 2  gelas, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore.
8. Luka bernanah
    Bahan: 3-7 gagang daun kelor;
    Cara Membuat: daun kelor ditumbuk sampai halus.
    Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang luka sebagai
    obat luar.

Pohon Kelor memiliki daun yang mengandung nutrisi paling lengkap dibanding dengan tumbuhan jenis apapun. selain vitamin dan mineral, daun kelor juga mengandung semua asam amino esensial (asam amino yang tidak diproduksi sendiri oleh tubuh dan karenaitu harus disuplai dari luar tubuh dalam bentuk jadi). Asam amino sangat vital sebagai bahan pembentukan protein, penelitian juga membuktiken bahwa daun ini sama sekali tidak mengandung zat berbahaya. selama ini jika kita berbicara tentang sumber Vitamin A, yang terbayang adalah wortel, padahal dengan berat yang sama daun kelor juga mengandung Vitamin C lebih banyak dibandingken Jeruk, Kalsium 4x lipat susu, Potasiium 3x lipat pisang, Protein 2x lipat yogurt dan Zat besi jauh lebih banyak daripada bayam.

Karena itu, tidak salah kiranya di beberapa daerah , para ibu memanfaatken daun kelor sebagai pengganti daun katuk, untuk memperlancar ASI. dan di jaman yang serba sulit dan semua serba mahal, barangkali menanam pohon kelor, bisa menjadi alternatif untuk mendapatken sumber nutrisi. mengingat pohon kelor bisa tumbuh disemua jenis tanah, cepat besar dan tentu saja cepat dipanen untuk segera dimasak.

Sumber tulisan dan gambar : http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2012/02/08/rahasia-di-balik-sayur-daun-kelor/
                                http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=144

Apel Putsa (Ziziphus mauritiana Lam.)
Buah ini masih asing didengar oleh orang Indonesia. Sekilas tampilan dan rasa buah mirip apel berukuran kecil. Bentuknya bulat dan lonjong, berkulit tipis dan mengkilat. Bila matang rasanya renyah dan manis.
Buah yang dikenal dengan nama Jujube India (Ziziphus mauritiana Lam.) ini mirip dengan Jujube China (Ziziphus jujuba Mill.).Bedanya, Jujube India berukuran lebih kecil dan tidak semais Jujube China. selain itu, Jujube India tumbuh di iklim tropis, sementara Jujube China hanya hidup di negara beriklim sejuk.
Jujube India memiliki banyak nama. Ada yang menyebutnya kurma Cina, ada juga yang menyebutnya plum India. Orang Indonesia mengenalnya sebagai buah bidara/widara. 

Buah ini mengandung 30% gula, 2.5% protein, dan 12.8% karbohidrat. Jujube juga kaya akan vitamin C, vitamin A, beta karoten, dan lemak.Di India dan Cina buah ini sering dijadikan obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Misalnya luka, penyakit lambung, paru, dan demam.

Jika dicampur dengan cabai dan garam,jujube baerkhasiat mengobati penyakit pencernaan dan empedu. Buah yang kering sering digunaken untuk meredaken mual dan muntah pada ibu hamil. Khasiat lainnya adalah menyembuhken diare dan reumatik
 
Daun jujube juga berguna bagi kesehatan. Di Indonesia, daun mudanya sering dibuat sayur. Khasiatnya beragam, mulai dari mengobati luka dan demam sampai mengobati asma dan penyakit hati. Daun jujube tua sering digunakan untuk pakan ternak atau ulat sutera.

Tidak hanya buah dan daunnya, bagian pohon jujube lain juga berguna. Batang pohonnya digunakan untuk kerangka perahu dan tiang rumah. Kulit kayunya menghasilkan warna kuning dan sering dijadikan pewarna tekstil. Nektar dari bunganya dapat menghasilkan madu.

Sayangnya, manfaat yang beragam dari buah ini tidak dimanfaatkan dengan baik di Indonesia. Hanya India, Cina, dan Thailand yang mengembangkannya secara komersial .
Sumber : http://food.detik.com/read/2011/12/06/095723/1783588/900/jujube-india-obat-alami-anti-muntah-dan-diare 

Jeruk Purut
Jengan remehken Jeruk Purut. Buah yang sering dianggap tak banyak gunanya ini ternyata bisa menjadi obat untuk melawan kanker.

Kulit Jeruk Purut. Berdasarken hasil penelitian mahasiswa Farmasi UGM, mengandung senyawa yang mampu mencegah imunosupresi pada kemotherapi kanker. :Kulit Jeruk Purut mengandung senyawa naringenin dan hespiridin sebagai antioksidan meningkatken sistem imun dan pendamping kemotherapi kanker" kata Herwandani Putri saat memaparkan hasil penelitiannya dalam kegiatan Pimnas di Makassar, 
Kamis (21/7). Putri didampingi dua orang peneliti lainnya, Stendi Nagaji dan Ifani Amaliah.

Untuk mendapatkan senyawa dari kulit jeruk tidak mudah. Setelah kulit jeruk dikupas, kemudian dikeringkan di dalam oven. Apabila telah kering, lantas dihaluskan dengan menggunakan metode penyerbukan. Berikutnya, dilakukan ekstraksi dengan menambahkan etanol sebagai pelarut. Dari 500 gram serbuk yang dihaluskan, dapat diperoleh 100 gram hasil ekstraksi

 sumber : http://ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=3951
 
Srikaya (Annonaceae/Annona squamosa L.)
Nama umum
Indonesia:Srikaya, sirkaya, sarikaya, atis
Inggris:Sugar Apple
Melayu:Nona Sri Kaya, Buah Nona, Sri Kaya
Vietnam:Na, Mang Cau Ta
Thailand:Noi Na
Pilipina:Atis

Srikaya menyimpan sejuta khasiat kesehatan. buah yang disebut sebagai custard apel atau sugar apple oleh pelaut inggrisini, salah satunya bermanfaat untuk kecantikan
Srikaya mengandung antioksidan, seperti vitamin C, yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. kalium tinggi da magnesium yang terkandung dalam buah ini juga melindungi Anda dari serangan penyakit jantung, seperti dikutip dari laman Times of India
Jika ingin mempercantik kulit secara alami, konsumsilah srikaya secara rutin. Buah ini mengandung vitamin A yang bermanfaat untuk menjaga kulit, kesehatan rambut, serta meningkatkan fungsi mata.
Tidak hanya itu, buah yang biasa dijadikan selai dalam roti ini ternyata juga berkhasiat untuk mengontrol tekanan darah dan membantu menormalkan fungsi pencernaan, menyembuhkan sembelit, dan mengobati diare serta disentri.
kandungan Srikaya per 100gr :http://wartabepe.staff.ub.ac.id/files/2012/12/sinona.pdf
Tanaman Anti Nyamuk
1. Serai (Cymbopogan Citratus): Serai atau sereh yang biasanya digunakan sebagai bumbu masak memiliki manfaat mengusir nyamuk dengan aroma yang dikeluarkannya.
2. Catnip (Nepeta Cataria): Tanaman yang disukai kucing ini sangat efektif mengusir nyamuk. Penelitian dari Iowa State University menemukan bahwa tanaman catnip sepuluh kali lebih efektif dibandingkan DEET, yaitu bahan kimia yang digunakan dalam pengusir serangga.
3. Kemangi atau Basil: Kemangi tidak hanya dipakai untuk bumbu masak dan lalapan, namun tanaman kemangi juga bisa dipakai untuk mengontrol nyamuk dan lalat di rumah. Semakin kuat aroma kemangi, semakin bagus khasiatnya untuk mengusir nyamuk.
4. Zodia: Tanaman yang berasal dari Papua ini mengandung Evodiamine dan Rutaecarpine yang tidak disukai nyamuk.
5. Lavender: Lavender adalah tanaman yang luar biasa untuk mengusir nyamuk. Bunga lavender yang berwarna ungu mengandung Linalool dan Lynalyl Acetate yang aromanya tidak disukai nyamuk.
6. Citrosa Mosquito: Tanaman citrosa nyamuk ini mengeluarkan aroma lemon yang kuat, aroma ini akan membuat nyamuk menjauh.
sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2012/11/03/tanaman-anti-nyamuk-505589.html 

Parijoto Medinella speciosa L.
Nama umum
Indonesia:Parijoto
Medinella speciosa

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Rosidae
                         Ordo: Myrtales
                             Famili: Melastomataceae
                                 Genus: Medinella
                                     Spesies: Medinella speciosa L.

buah dan daun dari tanaman ini baik dalam keadaan segar maupun dikeringkan merupakan anti bakteri , menjadi obat sariawan dan juga anti radang dengan komposisi sebagai berikut :
1. Obat sariawan            : buah segar sebanyak 5 gram, tumbuk halus larutkan dengan air matang,     digunakan untuk berkumur , sisanya diminum.
2. Obat diare                  : daun segar 20 gram , cuci rebus dengan 400 ml air biarkan sampai mendidih , saring ,diminum pagi dan sore.
Kandungan kimia yang ada pada daun dan buah parijotho ini adalah saponin dan kardenolin, sedangkan buahnya juga mengandung flavonoid dan daunnya mengandung tanin. 

Kecapi
A.     NAMA TUMBUHAN
 
1. Nama Ilmiah             : Sandoricum koetjape
2. Sinonim                    : S.indicum dan S.nervosum
3. Nama Lokal             : Kecapi
4. Familia                     : Meliaceae
5. Ordo                        : Sapindales
6. Simplisia                   : Fructus, Folium, Radix, Batang dan Kulit
7. Area Distribusi          : Indocina, Semenanjung Malaya, Malaysia, India, Indonesia dan Filipina
8. Pemakaian secara
    Tradisional dan Cara
    Pemakaian                :  1. Untuk bahan makanan langsung dimakan buahnya
                                       2. Daun : ditempelkan pada bagian tubuh yang bengkak hingga           
                                           berkeringat atau direbus dan air rebusannya diminum
                                       3. Kulit kayu : seduhannya dapat diminum bagi wanita yang melahirkan
                                       4. Infus akar dan batang dicampur dengan cuka dan air untuk pencegahan dan pengobatan
                                          diare
                                       5. Pembuatan selai atau sirup, dilakukan proses pemisahan daging buah dengan bijinya,
                                          kemudian direndam dalam air, lalu daging buah dicampur dengan gula sambil dimasak.
                                          Sementara untuk sirup kalau perlu dilakukan penyaringan
                                       6. Kayu dikeringkan untuk bahan konstruksi rumah
9. Pemakaian Umum     :
      Bahan makanan, Konstruksi bangunan, Khasiat obat: Penurun demam, Pengobatan
      cacing gelang, akarnya untuk obat kembung, untuk obat saakit perut dan diare,
      untuk penguat bagi wanita yang melahirkan dan untuk pengobatan kadas dan kurap.
10. Efek Samping         : Tidak ada




B.     CIRI UMUM
1. Habitus                     : Pohon besar dan rimbun (dapat mencapai 30m)
2. Batang                      : Batang keras dan lurus, Ujung ranting berambut pendek dan bentuk bulat
3. Percabangan             : Monopodial

C. DAUN
1. Jenis Daun                : Majemuk trifoliatus
2. Filotaksis                  : Tersebar atau berselang-seling
3. Bentuk dan Ukuran   : Jorong-bulat telur, elliptis (4,5-27) x (2,5-17)cm
4. Margo folii                : Integer
5. Basis folii                  : obtusus, agak bulat, meruncing
6. Apex folii                  : acuminatus
7. Permukaan Daun
            a. Warna             atas : hijau mengkilat                                bawah: hijau kusam
            b. Tekstur            atas : Licin                                               bawah : Licin
8. Nervatio                   : Menyirip
9. Stipule                      : Tidak ada
10. Catatan tambahan : anak daun ujung bertangkai panjang, jauh lebih panjang dari tangkai anak
      daun sampingnya. Sering ditanam karena buahnya yang berasa manis dan agak asam.
      Ciri khas: warna merah ungu dibalik daunnya yang lebar. Pohon kecapi daya tumbuhnya cepat,
      berbatang keras, berbadan rimbun dan lebar, dapat mencapai ketinggian hingga 15-45 m

D. BUNGA

1. Bentuk Bunga                       : Tabung
2. Jumlah dan warna sepal        : 5, kuning hijau, lanset sungsang
3. Jumlah dan warna petal         : 5, kuning hijau, lanset sungsang
4. Jumlah stamen             : berberkas 1
5. Kedudukan ovarium    : superior
6. Infloresensi                           : Malai di ketiak daun
7. Braktea/brakteola                 : Tidak ada
8. Rumus bunga                        : Ca (4-5), Co 4-5, A 4-5, G (3-5)

E. BUAH
1. Tipe buah                             : Batu, Buni bulat agak gepeng
2. Bentuk dan Ukuran               : Bola pipih, 5-6cm, inti 3-5
3. Warna                                  : Kuning berambut seperti beludru

F. LAIN-LAIN
1. Getah dan Warna getah        : Ada, warna merah
2. Bau (aromatic dll)                 : Aromatik samara-samar
3. Sulur                                    : Tidak ada
4. Duri                                      : Tidak ada
5. Umbi                                    : Tidak ada
6. Rhizoma                               : Tidak ada
Sumber : http://ff.unair.ac.id/sito/index.php?search=Sandoricum+koetjape&p=1&mode=search&more=true&id=12 


Kesemek

 Buah Kesemek, "Pembaca" Musim yang Akurat

SETIAP menjelang pergantian musim, para petani umumnya sudah bersiap-siap melakukan penanaman, dengan perhitungan curah hujan akan relatif tinggi pada saat itu. Berbagai ramalan cuaca dari badan meteorologi umumnya menjadi pegangan, dalam perencanaan penanaman suatu komoditas yang disesuaikan dengan jumlah curah hujan. Kendati demikian, sejumlah petani di Jabar, terutama wilayah Priangan, sejak lama memiliki parameter tradisional untuk menghitung datangnya musim kemarau dan musim hujan. Adalah pohon buah kesemek, yang menjadi pertanda cukup ampuh membaca musim, terutama persiapan memulai atau menghentikan penanaman komoditas sayuran. Cara tradisional ini, di antaranya masih dilakukan
banyak petani di Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut. Kendati demikian, jumlah pohon kesemek kini
jumlahnya sudah sangat sedikit, karena banyak petani tak mengusahakan lagi akibat nilai jualnya sangat
rendah. ' Keberadaan pohon kesemek, umumnya tinggal sebagai tanaman pengisi kekosongan lahan, ke- .
banyakan ada di sudut-sudut kebun, lereng-lereng bukit, atau tempat lainnya yang kurang diupayakan
secara serius oleh petani. Namun demikian, keberadaan pohon kesemek selalu dituju para petani untuk
melihat pertanda datangnya musim, tanpa harus menunggu kabar dari badan meteorologi.
 
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tunas Harapan Desa Barusuda, Dias Sudiana, senada
dengan kades A. Parid P., menyebutkan, parameter yang digunakan para petani untuk melihat datangnya musim hujan atau musim kemarau, adalah dari pertumbuhan pucuk daun tanaman pohon kesemek. Daun pohon kesemek diketahui sensitif terhadap musim, suhu udara, dan rintik hujan, di mana menjelang musim kemarau pertumbuhan pucuk langsung tak tumbuh lagi sedangkan gelagat menjelang ' hujan cepat tumbuh subur. "Cara tradisional tersebut selama ini cukup ampuh, karena keakuratannya mencapai 95 persen.
Herannya, kalau mengandalkan kabar badan meteorologi dengan alat-alat modernnya itu pun mesti kami
mencari-cari, pengalaman kami tak jarang malah meleset dari perkiraan," ujar Dias.
 
Soal nilai ekonomis buah kesemek sendiri, umumnya kini sudah tak diharapkan lagi oleh para petani. menyisakan sedikit, untuk paramater musim hujan dan musim kemarau. Disebutkan Dias, dahulu saat musim panen, para bandar hanya menghargai panen buah kesemek secara pukul rata-rata per hektare Rp 1juta. Namun, nilainya kian hari tak jelas, walau pun mereka mendengar buah kesemek termasuk cukup laku di
pasaran."Kalau sekarang, ingin terjual mencapai Rp 300.000,00 saja per hektare, sulitnya bukan main.
Sepertinya, belum ada tanda-tanda perbaikan harga jual buah kesemek dari para pedagang komoditas
agro, sehingga masa depan pengusahaan pohon ini serba tak jelas," kata Dias. Menurut dia, jika memiliki prospek harga yang lebih baik, buah pohon kesemek diperkirakan kembali dipelihara dengan baik oleh para petani. Apalagi bagi masyarakat Jabar, buah yang satu ini tergolong identitas buah-buahan lokal. Sementara itu, para pedagang komoditas agro Jabar rata-rata menjual buah pohon kesemek ke Bandung dan Jakarta. Namun menurut Ketua Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jabar, Dodi Kusdinar, kini sudah ada permintaan pasar dari Malaysia, yang pemenuhan pesanan akan dicoba pada musim panen ini dari Majalengka dan Garut. Disebutkan, pasokan buah kesemek dari Jabar rata- rata 25 ton per hari, di mana pada bulan Juni s.d. Juli harganya Rp 600,00-800,00/kg di tingkat petani. Namun pasokan buah kesemek umumnya dirasakan tak stabil setiap musimnya, karena bisa meningkat bisa juga menurun. Pemasaran buah kesemek diketahui juga cukup banyak dilakukan secara eceran yang dijual secara butiran pada beberapa toko swalayan dan emperan di Singapura. Beberapa pedagang buah-buahan di sana yang ditemui "PR", umumnya menyebutkan, berbagai buah kesemek itu diperoleh dari Indonesia, namun tak jelas dari daerah mana. 
manfaat dari bua kesemek:
 
1. menjaga agar tubuh tetap langsing
zat serat yang terdapat dalam sebutir kesemek berjumlah dua kali lebih banyak dibandingkan yang terkandung dalam sebutir apel. Tentunya sangat baik dikonsumsi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Begitu juga dengan kandungan vitamin dan mineral kesemek, lagi-lagi kesemek lebih tinggi dari buah apel.
2. mencegah kanker
3. menghambat proses penuaan dini
4. menyehatkan paru-paru
5. menguatkan limpa
6. mencegah pengerasan pembuluh darah
7. menjaga tekanan darah agar tidak melewati ambang normal
8. Tepeliharanya kelenturan pembuluh darah dan stabilnya tekanan darah adalah kunci utama terpeliharanya kesehatan jantung.

Resep obat dari buah kesemek

1. Perut panas dan nyeri
Ambil 1 buah kesemek segar, kupas kulitnya lalu makan daging buahnya.
2.Tekanan darah tinggi.
Ambil 1-2 buah kesemek matang, jadikan jus. Berikan pada penderita sekali sehari.
3. Batuk disertai dahak kental
Ambil dua potong kue persimon dan 30 gram madu. Tambahkan air, kukus dalam wadah tertutup, lumatkan dan makan. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan malam hari.
4. Diare pada anak kecil
Ambil 1 potong kue persimon, sedikit nasi dan air. Giling hingga menjadi pasta.Kukus sampai masak dan berikan pada penderita. Lakukan 3 kali sehari selama 2-3 hari.

Cara membuat kue Persimon

pilih buah kesemek yg warna kulitnya sudah berubah menjadi kuning.
1.Kupas dan buang kulitnya lalu jemur.
2.Ketika dijemur, sering-sering menekan buah tersebut sehingga bentuknya berangsur-angsur menjadi gepeng.
3.setelah kering (cirinya lapisan putih pada permukaan buah terlihat jelas)
4.Kesemek kering, gepeng, dan berpermukaan putih inilah yang dinamakan kue persimon.

Sumber : http://rafflesia.wwf.or.id/library/admin/attachment/clips/2006-08-02-014-0004-006-05-0899.pdf
       http://www.google.com/imgres?um=1&hl=id&client=firefox-a&sa=N&tbo=d&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1024&bih=598&tbm=isch&tbnid=1X0vBi0Mgm1UGM:&imgrefurl=http://missyellarose.blogspot.com/2012/09/manfaat-buah-kesemek.html&docid=qxfLHSIxjo_NtM&imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiitwvM7WL0PmjifKtPwJP6twT7Z95bg5uGe6wshmCzxiCvop9jraeiJbz1PRyCvPrl2VcYIpZCTZuP_yXuBbJTu2fdNJe8tLBgTwtsrwPmTHMCXY5ukKn-9VaxH7HlsnMgZ5pISqv-bSXB/s1600/kesemek.jpg&w=448&h=336&ei=41z3UK6uMoO3rAfu7YHwDw&zoom=1&iact=hc&vpx=305&vpy=47&dur=1766&hovh=194&hovw=259&tx=152&ty=127&sig=116929133047188924016&page=1&tbnh=136&tbnw=142&start=0&ndsp=17&ved=1t:429,r:2,s:0,i:91
http://indonesiaindonesia.com/f/105457-manfaat-buah-kesemek/



















No comments:

Post a Comment